Awalnya Agus Harimurti Yudhoyono mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi atas isu kudeta yang dialaminya sebagai ketua umum partai Demokrat. Belakangan Agus Harimurti Yudhoyono merevisi suratnya Dengan mengatakan bahwa Jokowi tidak tahu apa-apa tentang isu kudeta tersebut.
Seiring perjalanan waktu ternyata apa yang dilontarkan Agus Harimurti Yudhoyono bukan isu isapan jempol belaka. Apa yang dituduhkan oleh Agus Harimurti Yudhoyono menjadi kenyataan. Ternyata benar Moeldoko, ketua staf kepresidenan, benar-benar terlibat dalam upaya mengambil alihan kursi Ketua Umum Partai Demokrat.
Melalui kongres luar biasa yang diadakan di Deli Serdang Sumatera Utara, para kader yang kecewa dan membelot secara bulat mendukung Moeldoko menjadi ketua umum partai Demokrat. Kemarin kedua kubu tersebut rame-rame menghampiri Kemenkumham dengan membawa bukti masing-masing.
Menanggapi kisruh ini sang Ketua Majelis tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono sampai harus turun tangan dan membuat konferensi pers.Â
Dalam Konferensi persnya Susilo Bambang Yudhoyono percaya bahkan memuji Presiden Jokowi sebagai sosok yang berintegritas. Susilo Bambang Yudhoyono percaya bahwa Jokowi akan mengambil keputusan yang tepat terhadap kisruh partainya.
Jokowi sendiri sampai hari ini belum membuat pernyataan apapun karena menurut sumber dari istana itu adalah urusan internal partai Demokrat. Hal yang sama diutarakan oleh Menko polhukam Profesor Mahfud MD.Â
Kisruh Demokrat saat ini murni permasalahan internal partai Demokrat. Nanti persoalan administrasinya, untuk memastikan kubu mana yang sah secara hukum barulah itu menjadi bagian pemerintah melalui Kemenkumham.
Bolehlah kita memuji reaksi Jokowi dalam isu ini. Memang tak perlu diragukan lagi bahwa soal pengendalian diri Presiden Jokowi Adalah ahlinya.Â
Dalam berbagai isu tak mudah bagi Jokowi untuk memberi reaksi atau tanggapan. Dalam isu Partai Demokrat ini sikap diam Jokowi adalah sebuah tindakan yang jenius.
Agus Harimurti Yudhoyono dan Susilo Bambang Yudhoyono yang berharap Jokowi mengintervensi kongres luar biasa di Deli Serdang nyatanya tetap bersikap diam.Â
Hal ini membuat Agus Harimurti dan SBY harus berjuang secara politik murni di partainya. Mereka tadinya berharap goncangan di partainya mereda begitu Presiden Jokowi mengintervensi nya.