Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mahfud MD-Prabowo Ditanam Dalam, Punya Celah untuk Diganti Jokowi?

20 Desember 2020   21:35 Diperbarui: 20 Desember 2020   22:10 1775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar tribunnews.com

Mahfud MD adalah seorang guru besar, Mahfud MD adalah seorang profesor yang pernah menjadi anggota DPR hingga Ketua Mahkamah Konstitusi. Maka Mahfud MD sangat dibutuhkan Jokowi untuk berkonsultasi dalam berbagai bidang untuk sisi hukumnya.

Itu kenapa Mahfud sangat sering tampil di publik karena dia adalah perpanjangan tangan pemerintah. Jika dilihat sebenarnya tidak ada alasan untuk mengganti Mahfud MD. Hanya saja dalam isu radikalisme, beberapa orang tampak geram karena menilai Mahfud lamban dalam mengambil keputusan.

Walaupun semakin kesini semakin nampak koordinasi yang apik antara lembaga-lembaga yang ada di bawah koordinasi Mahfud MD. Maka satu-satunya celah yang membuat Mahfud dapat diganti adalah Apakah menurut Presiden Jokowi penanganan Mahfud Terhadap isu radikalisme terlalu lambat atau tidak.

Inilah dua menteri yang ditanam Jokowi dalam pemerintahannya karena faktor politik yang genting. Prabowo ditanam Jokowi sebagai Menteri Pertahanan sebagai bentuk rekonsiliasi agar tidak terjadi di konflik horizontal. Mahfud MD ditanam Jokowi Karena memang sedari awal Jokowi menginginkan Mahfud MD lah yang menjadi wakilnya.

Namun karena ketidak Setujuan partai koalisi maka Ma'ruf Amin diangkat sebagai wakil presiden. Maka kehadiran Mahfud dapat menggantikan kekurangan dari Ma'ruf amin, ya mungkin karena faktor usia tidak bisa lagi Segesit Mahfud dalam beraktivitas. Bisa dikatakan Ma'ruf Amin sebagai simbol dan Mahfud lah yang menjalankan fungsi-fungsinya.

Kita lihat saja Siapakah yang kelak akan diganti oleh Presiden Jokowi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun