Kita semua tahu bahwa kepulangan Habib Rizieq ke Indonesia membawa kekisruhan yang cukup besar terutama di media sosial. Besar di sini dalam arti cukup menyedot perhatian, terlebih lagi kekisruhan itu akhirnya menyeret artis Nikita Mirzani sehingga akhirnya banyak tokoh turut berkomentar.
Puncaknya, walaupun saya ragu menyebut Puncak, karena pasti kelompok Habib Rizieq akan membuat kegiatan yang lebih menyita perhatian, adalah saat Habib Rizieq mengadakan pernikahan anaknya yang dihadiri banyak orang.
Kalau bukan karena pandemi covid 19 kegiatan itu sebenarnya tidak ada masalah. Yang jadi masalah adalah saat ini pandemi covid19 belum reda, bahkan jumlah korbannya terus bertambah, itulah yang membuat geram relawan Dokter Tirta dan rekan-rekannya.
Dokter Tirta melihat kelompok serta negara yang mengijinkan hal itu terjadi sama sekali tidak punya rasa empati atas tenaga medis yang sudah berguguran karena mengatasi pandemi itu.Â
Olok-olok pun muncul, kalau begitu segeralah warga DKI Jakarta yang ingin mengadakan pernikahan adakan resepsi besar-besaran, jangan ada lagi kafe yang ditutup, jangan ada lagi tempat hiburan yang ditutup.
Yang bikin geram polisi bukannya membubarkan tapi malah mendukung, pemerintah Jakarta bukannya melarang malah juga membiarkan, tak pelak masyarakat juga geram pada pemerintah pusat dan Joko Widodo. Sampai-sampai hashtag Jokowi takut FPI menjadi trending di twitter. Demikian juga dengan hashtag Rizieq kebal hukum masih trending di twitter.
Nyaris Nikita Mirzani lah satu-satunya orang yang berani mempelopori protes kepada Habib Rizieq dan kelompoknya sehingga akhirnya semangat perlawanan muncul ke permukaan.Â
Akhirnya Twitter Bergema, Nikita Mirzani yang bukan siapa-siapa, hanya seorang wanita tidak punya jabatan khusus di negara, bukannya takut saat diancam kelompok Rizieq, tapi dia malah lebih lebih melawan.
Sontak keberanian Nikita Mirzani menginspirasi, mengguncangkan Twitter, membuat lebih banyak orang untuk bersuara, ditengah menkopolhukam, Kapolri yang nyaris tidak melakukan fungsinya dengan baik. Apalagi Pemprov DKI Jakarta Ah sudahlah.... Anggap saja tidak ada.
Tapi saya terus berusaha berpikir positif, harapan saya sekalipun diam di depan media tapi pemerintah pusat melalui instrumen-instrumen negara melakukan sekenario tegas dibalik layar. Coba lihat ceramah Habib Rizieq di acara pernikahan anaknya kemarin, tak henti-hentinya dia memprovokasi.
Mulutnya tidak sesuai niatnya yang ingin merevolusi akhlak manusia. Karena dari mulut yang sama terucap sumpah serapah yang tidak beretika. Maka saya punya analisa begini, kalau benar-benar negara bekerja di balik layar.