Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demokrat Panas Jokowi Sukses Calonkan Gibran SBY Gagal Calonkan AHY

21 Juli 2020   12:27 Diperbarui: 21 Juli 2020   13:42 1022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menarik mengamati kejutan politik di tahun ini.Setelah tidak ada pergolakan politik yang cukup berarti setelah kerusuhan setelah Jokowi memenangkan pilpres 2019 lalu, keadaan berangsur teduh seiring bergabungnya Prabowo pada kabinet Jokowi.Bergabungnya Prabowo pada kabinet Jokowi membuat sebagian besar lawan politik Jokowi memilih politik diam.Sebab sosok yang mereka dukung sudah bergabung dalam pemerintahan.

Ditambah dengan munculnya pandemi Covid19, membuat semua orang berfokus pada penanganan virus yang satu ini.Memang gejolak politik masih hadir lewat politisasi corona, tapi tampaknya itu hanya kerikir-kerikil kecil yang tidak berarti.Namun setelah DPP PDI Perjuangan (PDIP) resmi mengesahkan atau meresmikan pasangan Gibran Rakabuming Gibran dan Teguh Prakosa untuk diusung dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo, gesekan politik kembali mulai memanas.

Walaupun ini hanya soal Pilwalkot Solo, suhunya bakal panas karena yang maju bertarung adalah anak dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.Menarik menyimak bagaimana perubahan sosok Gibran.Dari yang awalnya berujar tidak tertarik politik dan memilih jadi pengusaha kuliner, kini dia malah secara mendadak mencemplungkan diri dalam pertarungan politik di Solo, tempat bapaknya dulu pernah memimpin.

Niat Gibran maju di Pilkada Solo sempat menjadi polemik di internal PDI Perjuangan. DPC PDIP awalnya mengusung pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa untuk maju di Pilkada.Pasangan tersebut mendapat dukungan bulat melalui penjaringan internal partai secara tertutup.

Ketika pasangan Purnomo-Teguh menunggu rekomendasi dari DPP, Gibran pun mengutarakan niat untuk mencalonkan dari PDIP. DPC menolak keinginan Gibran dengan alasan pendaftaran calon kepala daerah sudah ditutup.

Gibran kemudian mendaftar melalui Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jawa Tengah, hingga akhirnya rekomendasi DPP PDIP jatuh ke tangan Gibran sebagai Walikota dan Teguh sebagai Wakilnya.

Kandasnya pencalonan  Achmad Purnomo dalam pilwalkot Solo dipastikan sendiri oleh Presiden Jokowi. Achmad Purnomo dipanggil ke istana, sebagai sahabat lama mereka berbincang-bincang santai di istana. Achmad Purnomo pun mengajukan pada Jokowi agar membantu dirinya dalam pembiayaan pembangunan masjid di komplek Sriwedari, karena  Achmad Purnomo merupakan ketua pembangunan masjid tersebut.

 Achmad Purnomo menolak disebut bahwa bantuan tersebut adalah kompensasi mundurnya sebagai calon walikota Solo.Bahkan dengan halus  Achmad Purnomo juga akan dibantu jalannya jika ingin melanjutkan karir politiknya di Jakarta.

Saya mengerti kenapa akhirnya Gibran Rakabuming Gibran berpasangan dengan Teguh Prakosa.Saya yakin Achmad Purnomo menolak jika dijadikan wakil Gibran.Mengingat Achmad Purnomo saat ini adalah wakil walikota solo  Hadi Rudyatmo dua periode.Secara usia, pendidikan, dan karir politik  Achmad Purnomo jauh di atas Gibran.

Apalagi secara pengalaman politik dan organisasi , Achmad Purnomo memulainya sebagai Ketua Umum Ikatan Sarjana Farmasi Surakarta 1986---1990 hingga akhirnya pernah kalah bertarung melawan Jokowi, bapak Gibran sendiri, pada pilwalkot Solo beberapa tahun yang lalu.Jadi menurut saya jika Achmad Purnomo mau dijadikan wakil sebenarnya Achmad Purnomo  punya kesempatan untuk maju.Tapi mengingat semua pertimbangan tadi, usia, pendidikan, pengalaman, Achmad Purnomo  terlalu gengsi untuk itu.

Lagi pula akan terlalu timpang seorang Gibran menjadikan Achmad Purnomo  sebagai wakilnya.Akan sangat sulit membayangkan kepemimpinan mereka berjalan dengan elegan.Inilah sedikit banyak cerita dibalik pencalonan Gibran.Tapi pencalonan Gibran tampaknya tidak disukai oleh partai Demokrat.Kader-kader partai Demokrat mulai menyindir pencalonan Gibran dengan politik dinasti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun