Ya betul, semua pilihan, kalau ada yang hobi begituan silahkan saja. Tapi dalam konteks yang saya bahas ini, perilaku seperti itu tergolong lucky shoot. Bahkan saya perhatikan ada begitu banyak bocil di internet yang sampai menuntut idolanya untuk mengadakan giveaway.
Saya mengerti sih, mungkin mereka belum bisa mencari uang untuk membeli sesuatu, tapi coba pikir, fansnya itu orang ada berapa juta? Kalau hanya membagikan smartphone lima sampai sepuluh biji memang yakin kamu bakal dapat? Realistis saja dong, dan ini orang dewasa malah ikut-ikutan.
Kemarin ada sepasang suami istri datang pada saya saat tengah menunggu antrean ke customer service. Si bapaknya agak ngomel karena istrinya baru saja mentransfer uang 50 juta pada orang yang tak dikenal.
Konon si orang tersebut menginfokan melalui telepon bahwa si ibu itu mendapatkan hadiah uang senilai ratusan juta rupiah, tapi ada pajaknya, dan orang tersebut meminta si ibu untuk membayar pajaknya dulu agar hadiahnya bisa dikirim.
Sangkin tergiurnya si ibu ini pun mentransfer uang sebesar 50 juta rupiah. Kita semua tahu akhir ceritanya, si ibu ini sudah jadi korban penipuan!
Bukankah pola pikir seperti ini tergolong lucky shoot. Masih berharap mendapat uang sebanyak itu berdasarkan keberuntungan belaka. Samalah seperti orang yang suka meminta giveaway pada idolanya, membagikan link toko online (e-commerce), dan para pekerja yang berharap hasil banyak tapi tak melakukan apa-apa.
Seperti sales yang kerjanya main PUBG doang tapi ngarep ada orang datang memborong dagangannya, atau mungkin staff yang daripada memperbaiki laporan yang keliru lebih berharap atasannya lupa sama kesalahannya.
Albert Einstein pernah bilang,”Hanya orang gila yang mengharapkan hasil yang berbeda tapi masih melakukan cara yang sama.” Kutipan om Albert ini secara tidak langsung bicara soal daily activity atau aktivitas harian.
Dalam dunia kerja ya seperti yang saya tulis sebelumnya. Daripada tiap hari berharap ada jutawan yang berbaik hati memborong dagangan kita, mending kita bikin jadwal sehari mau nawarin ke berapa orang, ke siapa aja, dan ke mana saja.
Daripada berharap si bos sakit karena diputusin pacarnya terus gak datang ke kantor, mending kita perbaiki pekerjaan kita biar gak kena semprot terus.
Kalau ingin sesuatu, mending nabung dan tingkatkan usaha. Daripada berharap dari giveaway, barangnya jatuh dari tas orang, atau nemu uang segepok di jalan, kan mending realistis tapi kesampaian.