Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mindset yang Benar untuk Jadi Influencer di Instagram

4 Mei 2020   08:00 Diperbarui: 4 Mei 2020   08:17 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lalu saya balas lagi “Haha bener juga. Kalo nanti kita buka usaha juga jadi bisa dipromosikan ya. Cuman aku belum siap main ngembangin diri di instagram karena suka geuleh (jijik) kalau difollow bule-bule cowok gak dikenal haha.”

“Ya gak apa-apa atuh, harus siap terkenal haha.” Ujarnya menutup percakapan kami.

----

Dari percakapan di atas setidaknya ada beberapa pelajaran teknis (ini bukan pelajaran utama yang ingin saya sampaikan) yang menurut saya dapat kita tanamkan sebagai prinsip sebelum kita memutuskan berkarya di media sosial sebagai influencer, selebgram, atau apapun namanya.

Pertama, Dalam memulai apapun yang dibutuhkan adalah kerajinan dan konsistensi.

Salah seorang youtuber gaming, nama channelnya Miawaug, sangat konsisten menerapkan hal ini. Dia selalu upload setiap hari dengan menamatkan satu jenis game dulu. Itu kenapa dia bisa menjadi channel gaming nomor satu di Indonesia.

Ada banyak channel gaming di Indonesia, cuman banyak yang upload seenaknya. Hari ini upload game A, besok dia upload game B, sementara kita yang nonton pengen tahu kelanjutan dari game A tersebut. Jadilah kita kecewa dibuatnya.

Itu kenapa selain jadi channel gaming dengan subscriber terbanyak video-video Miawaug selalu ditunggu setiap harinya dan view nya selalu banyak, jauh di atas channel gaming yang lain.

Maksud saya mencontohkan hal ini adalah, mau berkarya di instagram, youtube, tiktok, apapun jenis konten dan platformnya yang dibutuhkan untuk maju adalah kerajinan dan konsistensi.

Ibarat menulis di Kompasiana, adalah pola yang salah kalau kita dalam sehari menulis sepuluh artikel, tapi sehabis itu hilang selama sebulan. Lebih baik sehari menulis satu artikel berkualitas tapi terjadwal. Misal seminggu tiga kali, tapi terus dilakukan selama setahun.

Kedua, membangun engagement sama audiens.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun