Apalagi dalam karir dan pekerjaan.Resiko seperti tekanan, ketidaknyamanan, adalah suatu situasi yang harus kita ajak “bersalaman” untuk kemudian berdamai dengannya.Maka jelaslah bahwa terkadang resiko begitu nyata dan tak dapat dihindari.Pertanyaannya apakah kita berani mengambilnya.Hidup memang harus berani ambil resiko, tapi tidak ada yang mewajibkan kita mengambil resiko.Semua kembali pada pilihan kita masing-masing.
Kedua, hidup adalah pilihan.Semua keputusan diserahkan ke tangan kita.Meninggalkan suatu lingkungan kerja yang sudah seperti keluarga tentu tidak mudah.Maka kita harus tahu apa yang kita cari dalam bekerja.Saya pernah ditanya tentang hal ini oleh seorang teman, lalu saya balik bertanya pada dia,”Apa yang dia cari dalam bekerja?” Apakah uang sebanyak-banyaknya? Ataukah pekerjaan dengan gaji biasa-biasa saja tapi dekat dengan keluarga? Uang yang banyak tapi menyita seluruh kehidupan pribadi atau penghasilan sewajarnya tapi memiliki keseimbangan hidup di segala bidang (work life balance)? Semua sudah barang tentu ada resikonya.
Ketiga, hidup adalah perjuangan.Suatu hari saya pernah mendengar seorang pembicara berkata pada pendengarnya,”Bayangkan kalau ada manusia kerjanya hanya duduk dipojok ruangan, gak ngapa-ngapain, tapi digaji? Sesungguhnya manusia itu adalah produk yang gagal.Karena bukan untuk itu manusia diciptakan.”Manusia yang sehat dituntut kontribusinya dalam bekerja.Itulah ladang perjuangannya.Itulah lahannya untuk memperoleh penghidupan yang layak.Maka adalah hal yang wajar jika manusia harus berjuang dalam pekerjaannya, itu bukan sesuatu yang menyedihkan.Itu artinya tenaga kita dibutuhkan, kontribusi kita juga dinantikan.
Keempat, tekan sampai batas maksimal.Bukankah salah satu alasan berpindah kerja dikarenakan tidak ada lagi tangga yang dapat kita naiki? Maka jika memang karir itu yang kita impikan berpindah kerja adalah hal yang wajar.Tentu ada resikonya seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya (gaya banget lu bro).Saya pernah mendengar alasan ini dari seorang youtuber terkenal.Suatu hari dia merasa jabatan yang didudukinya sudah mentok, akhirnya dia memutuskan untuk membangun channel youtube dari enol, dan akhirnya dia sekarang sudah jadi youtuber sukses.Tentu dalam prosesnya dia harus berani mengambil resiko, berani memilih, berjuang, dan memacu dirinya untuk terus mengeluarkan potensi maksimalnya.Untuk itu semua dia perlu beralih profesi.Pekerjaan yang baru dan dunia kerja yang baru.
(Baca juga: Karier Itu Ada pada Diri Sendiri, Bukan pada Perusahaan)
Kelima, jangan pernah putus harapan.Memulai sesuatu yang baru memang melelahkan.Kita juga tidak tahu akan sukses atau gagal.Tapi kalau tidak dicoba kita tentu tidak akan tahu hasilnya.Maka sebelum melompat pikirkan dengan matang.Kalau sudah melompat tak perlu lagi menyesal dan terus melihat kebelakang.Semoga tulisan ini bermanfaat untuk teman-teman pembaca.
Penikmat yang bukan pakar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H