Jika kata-kata ibarat pabrik maka ucapan kita bisa dibilang menghasilkan produk murahan kalau kita gak bisa menghargai dan menjaga omongan sendiri.
Sebenarnya talk is cheap gak melulu soal janji. Bisa juga tentang gak berbobotnya apa yang kita ucapkan, betapa sering kita mengucapkan sesuatu pada momen yang salah atau begini, kita sangat mudah menggurui kehidupan orang lain tanpa tahu apa yang mereka alami.
Wajar dong kalau setelah itu mereka bilang, "ngomong sih enak bro, ngerjainnya yang susah." Kadang kita terlalu asyik jadi penonton sampai lupa gimana susahnya jadi pemain.
Teriakan kita bukan lagi menjadi sorakan untuk mendukung, menyemangati, menyenangkan, hingga memotivasi pemain di lapangan. Kita nyaman jadi kritikus, uacapan kita hambar, hingga akhirnya kita dianggap sebagai angin lalu.
Bicara emang murah, tapi kita tahukan kalo dia punya harga, bahkan ada sisi mahalnya juga. Cemiww..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H