Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Saat Drama Menyelesaikan Persoalan Asmara

16 September 2017   11:07 Diperbarui: 15 April 2019   15:08 6310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar (Tribun Timur)

Jadi ya kalau nggak cukup rumit tak layak dijadikan drama.

Terus kenapa sampai perlu orang ketiga, keempat, sampai Uya Kuya untuk menyelesaikan persoalan asmara, bahkan sampai perlu Gigi Cherrybelle cuman buat bilang putus? (kalopun ini bener terjadi ya, kalo!)

Menurut saya sebagai penikmat yang bukan pakar itu karena,

Pertama, karena menjalin hubungannya coba-coba. Yang namanya coba-coba itu dampaknya bisa jadi yang satu nggak cinta-cinta, eh yang satu akhirnya baper dan cinta beneran.

Kedua, saat hubungan dimana satu pihak serius dan yang satu biasa saja karena sedari awal memang sekedar coba-coba, tapi mau ngomong putus nggak bisa. Mungkin karena kasihan dengan pasangannya, atau masih mau dicoba untuk belajar mencinta (halahh, aku kok bahas yang ginian ya!)

Ketiga, karena merasa tak cinta akhirnya cari orang lain, intinya selingkuhlah.

Ini cuma tiga indikator ya..masih ada banyak indikator lainnya kenapa persoalan asmara butuh drama untuk menyelesaikannya.

Namun, tak perlu drama jika:

Berani bilang putus saat memang sudah tak cinta. Jangan sampai terjebak kayak yang dibilang banyak orang: sudah tak cinta, tapi nggak putus-putus. Katanya lebih sakit di posisi gini sih haha.

Putusin dulu baru cari pasangan yang lain. Selingkuh itu terjadi, saat kita naksir orang lain tapi status masih pacaran. Yang banyak terjadi di reality showsaat ini ya begini. Akhirnya ketahuan, semua lepas, satupun nggak dapat.

Mediator hanya dibutuhkan saat pihak-pihak yang berkepentingan tak lagi dapat menjalin pembicaraan. Jadi menurut saya semua cuman soal komunikasi dan kejujuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun