Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Memaafkan Mantan Versi Ridwan Kamil dan Netizen

27 Juni 2017   16:25 Diperbarui: 15 April 2019   15:02 3028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biasanya saya malas mem-follow akun instagram pejabat negara, karena isi postingannya membosankan kali ya. Namun saya mem-follow akun instagramnya Ridwan Kamil. Bukan karena saya suka dia atau karena dia tokoh favorit saya, dan bukan pula karena dia wali kota saya (Wali Kota Bandung). Alasan saya mem-follow dia adalah karena yang saya perhatikan dari beberapa kali postingannya di instagram, beliau itu adalah sosok yang peduli dengan persoalan asmara kawula muda (walaupun dalam konteks bercanda). Beliau yang saya lihat, termasuk tokoh yang perduli dengan kaum zomblo. Sering sekali beliau memposting foto dengan caption menggoda kaum “fakir asmara” , dan jujur menurut saya itu lucu, menggelitik. Tak jarang beliau memposting foto kemesraan dengan isterinya lalu menggoda kawula muda agar lekas menikah (masih dengan niat ngomporin fakir-fakir asmara). Nasibmulah, mblo..mblo.

Jawaban mantan
Jawaban mantan
Jawaban mantan
Jawaban mantan
Nah tadi secara nggak sengaja saya ngelihat dia memposting foto yang isinya tentang orang-orang yang belum bisa memaafkan mantannya. Saya tahu sih hal itu nggak serius-serius amat. Cuman buat bercanda dan seru-seruan saja. 

Dari gambar di atas terlihat Ridwan Kamil menuliskan caption: ternyata banyak banget yang tidak mampu memaafkan mantan. Rupa-rupa alasannya. Saya juga nggak tahu sih dalam rangka apa akun-akun tersebut menyatakan pendapatnya soal memaafkan mantan pada Ridwan Kamil, mungkin sebelumnya kang Ridwan Kamil bertanya pada followers-nya sudah memaafkan mantan atau belum (saya juga ndak tahu). Tapi kocak sih haha, ada yang ngejawab, “Dimaafkan tapi ujung-ujungnnya ngajak reunian, udah aku maafkan tapi tetap saja aku diteror.”(Memangnya neror mantan itu gimana sih hahaha). Ada lagi yang jawab, ”Horor itu mah, nggak syanggup hahaha.”

Jawaban mantan
Jawaban mantan
Jawabannya lucu-luculah pokoknya. Ada juga yang jawabannya begini, ”Boro-boro memaafkan, dianya aja nggak pernah sadar menyakiti, mualesssss, mantanku sombong pak, dimaafkan secara lahir, udah chat dia semalam tapi cuman Allah yang bisa maafin dia.” Pokoknya baca sendiri sajalah gambarnya, sudah saya screenshot di atas. Tampaknya, memang benar, jika dikumpulkan masih banyak barisan sakit hati karena mantan di negeri ini. Baik barisan sakit hati yang masih fresh ataupun sudah kedaluwarsa, tapi sakitnya enggak sembuh-sembuh. ”Sudah dimaafkan, tapi melupakannya yang sulit,” jawab salah satu akun yang diposting oleh Kang RK.

Karena saya adalah pria sejati yang masih menanti Mikha Tambayong, jadi sebenarnya saya tidak tahu bagaimana rasanya punya mantan. Namun opini saya, memang kita sebagai manusia tak akan pernah bisa melupakan mantan. Sebab mantan adalah sosok yang masuk dalam konteks peristiwa penting dalam hidup kita. Jadi kalau ada yang memberi nasehat agar kita melupakan mantan, percayalah itu adalah sesuatu yang mustahil.

Kita tak akan bisa melupakan peristiwanya, yang bisa kita lakukan adalah menghilangkan rasanya. Itu kenapa saat kamu diputusin pacar yang akan segera jadi mantan, yang sakit itu bukan pikiran, bukan otak secara organ. Namun yang sakit itu hati. Itulah alasan sederhana kenapa usaha melupakan mantan kalau tujuannya adalah meniadakan nama dia dalam kepala, atau melupakan seperti apa rupanya adalah usaha yang sia-sia.
Melupakan mantan yang benar adalah “usaha untuk menghilangkan rasa”.

Nama dan rupanya pasti akan selalu terekam dalam pikiran kita, tapi jika usaha melupakan dengan benar itu berhasil maka kita tak akan lagi terganggu dengan wajahnya yang berseliwiran di kepala kita. Ingat tapi tak akan teringat-ingat. Hanya orang yang kita rasa istimewalah yang bakal kita ingat-ingat. Maka yang perlu digeser adalah posisi rasa di hati kita untuk mantan. Jika tadi posisi rasa untuk dia ada dibagian hati yang paling dalam, maka sekarang sudah saatnya mengangkatnya ke permukaan. Jadi dalam melupakan mantanpun ada therapinya. Kalau grasak-grusuk pasti sulit. Pasti sulit untuk melupakan mantan pada saat hari H diputusin. H+ setahun juga mungkin belum bisa kita lupakan, tapi kalau rasa di hati sudah hilang, itu hanya soal mecari penggantinya saja. Segini dululah, salam damai.

*Sumber gambar: Akun instagram Ridwan Kamil

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun