Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Menjadikan Media Sosial Sebagai Media Motivasi Diri

19 Oktober 2016   07:24 Diperbarui: 15 April 2019   14:22 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar (WisdomTimes)

Zaman sekarang rasa-rasanya tak ada manusia yang tak bersentuhan dengan yang namanya media sosial. Baik sebagai pemakai aktif ataupun pasif, tapi yang jelas media sosial sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita. Apalagi kawula muda, minimal pasti memiliki satu akun medsos. Entah itu Facebook, Twitter, Path, atau Instagram. Bahkan tak tanggung-tanggung ada juga orang yang memakai semua medsos yang disebut sebelumnya. Lalu membuat semuanya saling terhubung. Jadi begitu posting foto di Instagram maka bakal terposting juga di Facebook, hingga Twitter, mungkin.

Kebutuhan pokok kita akan sesuatu juga terus bergeser. Jika dulu kebutuhan pokok kita hanya sebatas sandang, pangan dan papan, saat ini kebutuhan untuk selalu terhubung (sharing and connecting) juga telah menjadi kebutuhan pokok (primer). Orang lebih tahan tidak makan sehari dari pada tidak terhubung dengan internet. Orang lebih kuat tidak sarapan dari pada tidak mengecek recent update pada aplikasi Messengernya. Tapi begitulah fakta yang harus kita terima saat ini, kita tak dapat melawanya kita hanya dapat memanagenya.

Nah ternyata menurut hasil observasi sederhana dan pengamatan sehari-hari saya, medsos juga dapat difungsikan untuk sesuatu yang spesifik. Ternyata sosmed bukan hanya dapat dijadikan wadah untuk narsis dan eksis atau tempat untuk jualan dan mempromosikan suatu produk saja. Media sosial juga dapat dijadikan sebagai wadah untuk melakukan self motivation, atau suatu aktivitas memotivasi diri sendiri (self-helping). Lalu bagaimanakah tata cara menggunakan sosmed sebagai media untuk memotivasi diri sendiri, berikut beberapa hasil observasi saya.

1. Memamerkan Pencapaian

Pernah jadi juara menulis, artikelmu masuk di koran nasional, hingga memamerkan potongan naskah novel yang belum selesai pun sejatinya adalah proses memotivasi diri. Jangankan begitu, saat kamu masih berencana membuat judul naskah pertamamu yang judul dan isinya saja belum terbayang bagaimana, lalu kamu menulis status, ”Lagi nuliss novel pertama nihh.” Agar lebih nyeni lalu kamu memposting sebuah foto secangkir kopi yang disebelahnya terdapat pulpen dan laptop Macbook berlogo apel kroak di bawah status mu itu, hal ini pun dapat memberi motivasi.

Jadi tak ada salahnya memposting hal-hal yang dapat memberi kita dorongan dan semangat.Mungkin akan ada yang mikir kita pamer atau ‘banyak omong’ ah tapi cuekin saja.Jangan terlalu di anggap serius, sebab diri kita lebih penting dari pada pendapat orang lain. Sebab dengan melakukan hal ini, biasanya kita akan mengalami beban positif. Misalnya kita sudah posting di facebook, bahwa naskah novel pertama kita sudah mau selesai, semua orang sudah tahu, tapi tiba-tiba kita mentok ide untuk menyelesaikan naskah kita tersebut. Namun karena semua orang sudah tahu hal itu bisa memacu kita untuk menyelesaikanya.

2. Posting Foto-Foto yang Menurutmu Keren

Kamu suka nulis? Tiba-tiba di suatu seminar bisa foto bareng dengan penulis favoritmu, jangan malu-malu untuk pajang di instagram atau facebook. Bukankah salah satu fungsi media sosial adalah untuk seru-seruan?Jadi kalau hal itu bisa bikin bangga tak ada salahnya diposting di sana.

Dengan begitu, teman-temanmu di media sosial bakal tahu sepak terjangmu sampai bisa ketemu orang-orang hebat. Hal ini juga akhirnya memberi beban positif bagi kamu untuk membuktikan kalau kamu juga bisa kayak mereka nantinya.

Biar lebih oke, tak ada salahnya itu foto dikasih caption sebuah doa, dan harapan-harapan lainya. Siapa tahu banyak yang meng-aminkan dan banyak yang bantu doa, sehingga suatu saat harapan-harapan itu terkabul dan terjadi. Iya kan?

3. Follow Akun Media Sosial yang Positif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun