Itu kan sama saja menipu diri sendiri. Mungkin tujuannya ingin menunjukkan kepada si doi kalau kita sudah bahagia sekarang, atau tanpa dia kita menjadi lebih baik. Kalau perasaan begini yang dimaksud dengan move on dan baik-baik saja, kasihan sekali kita.Â
Justru dengan selalu menebar kebahagiaan palsu di medsos agar dia tahu malah menunjukkan kalau kita gagal move on. Alih-alih sudah lupa, sebenarnya kita masih berharap dia datang dan kembali lagi.
Ada yang bilang kalau putus tetap silaturahmi, dengan cara tidak menghapus kontaknya. Tapi kalau benar-benar ingin move on lakukanlah tindakan berani, hapus saja kontaknya.Â
Kalau perlu blokir hehehe maaf agak emosi. Pikirkan diri kita, jangan mikirin dia yang sudah minggat. Apalagi atas nama silaturahmi, dengan menghapus kontaknya saya jamin beban untuk terlihat bahagia dan baik-baik saja akan sirna.Â
Kita tidak akan lagi menipu diri dengan foto dan status di medsos.
Jadi, berhentilah ingin terlihat bahagia, ceria, baik-baik saja, dengan pamer ini itu. Hal itu justru membuat diri kita terlihat malang.Â
Lebih baik menahan diri dan diam. Kalau misalnya masih sedih ya sudah apa adanya saja, carilah solusinya dalam pencerahan di dunia nyata. Hampirilah orang-orang yang tepat.
Sudahlah tidak ada gunanya pura-pura bahagia di medsos, toh tak akan menyembuhkan luka.Â
Jujurlah kepada diri sendiri, hentikan kamuflase, mungkin kita bisa menipu penghuni dunia maya, tapi ingat kita tidak bisa menipu diri sendiri, baik menggunakan status ataupun menggunakan foto dengan senyum merekah.
Boleh setuju boleh tidak
Penikmat yang bukan pakar