Mohon tunggu...
Sukamto
Sukamto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Saya adalah Dosen jurusan teknologi pangan/hsl pertanian Univ.Widyagama Malang. Peneliti pangan. Suka menulis hal hal sederhana tentang pangan dan nasib usaha kecil mamin Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Madumongso "Go International" Berkat Jasa TKI

23 Juni 2016   11:46 Diperbarui: 24 Juni 2016   04:06 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagian dalam madumongso yang enak dimakan (Koleksi Pribadi)

Madumongso  sekarang sudah mulai asing terdengar di telinga kita karena keberadaanya sudah mulai jarang ditemui, kalaupun ada biasanya di wilayah pedesaan dan dijumpai pada saat ada hajatan atau suguhan pada hari raya idul fitri. Madumongso juga merupakan warisan budaya Jawa dan disajikan pada saat punya hajat besar (pernikahan, hari-hari besar dan ritual khusus). Jika ditelusuri madumongso merupakan makanan ringan asli produksi orang Jawa secara turun temurun. 

Produk tersebut dibuat dari bahan ketan hitam yang dicampur dengan ketan putih selanjutnya dikukus dan difermentasi menggunakan ragi tape. Tape ketan hitam tersebut merupakan bahan dasar yang selanjutnya diolah lagi dengan menambahkan gula santan kelapa kanil kemudian adonan dimasak dalam sebuah wajan dan diaduk sehingga membentuk adonan yang legit dan mudah dibungkus. 

Tentu produk madumongso tersebut memiliki citarasa asam manis yang khas dan enak. Kalau dilihat dari prosesnya produk madumongso tidak menggunakan bahan kimia dan semuanya proses mengggunakan bahan alami seperti ketan hitam, ragi tape, gula dan santan kelapa, kandang-kadang ditambah pasta nanas.

Bagian dalam madumongso yang enak dimakan (Koleksi Pribadi)
Bagian dalam madumongso yang enak dimakan (Koleksi Pribadi)
Pasar dalam Negeri

Madumongso memiliki prospek pasar dalam negeri yang cukup baik. Hasil komunikasi dengan UKM penghasil madumongso di Kabupaten Blitar menjelaskan bahwa sistem pemasaran madumongso dilakukan dengan bermitra dengan komunitas ”SEGORO”yang berpusat dikota Blitar. Komunitas tersebut mengelola tentang pengadaan 1000parsel dan pembinaan pasar untuk luar negeri. 

Model pemasaran dilakukan dengan 2 cara  yaitu : (1).Konsumen datang langsung pada stan Rumah Jenang ”Kelapa Sari”. Pada lokasi tersebut konsumen/wisatawan dalam melihat langsung proses pembuatan jenang, madumongso, dan wajik klentik. Toko menyediakan berbagai macam produk UKM dari berbagai wilayah Blitar. (2) Pemasaran madumongso juga dilakukan dengan kerjasama dengan berbagai toko. 

Untuk memperluas segmentasi pasar, UKM bekerjasama dengan berbagai toko penjual produk UKM di berbagai kota  seperti Jogjakarta, Malang, Kediri, Jember, Tuban, dan hampir seluruh kota di Jawa Timur kecuali Kabupaten Pacitan. Sedangkan yang antar pulau produk madumongso sudah dipasarkan di Pulau Kalimantan, Bali, Sumatera, Batam dan Sulawesi. Kusus untuk pasar luar pulau terkendala pada distribusi/pengiriman, sehingga model penjualan dilakukan pada saat pengusaha dari luar pulau tersebut datang ke Blitar sambil kulakan untuk dibawa pulang dan dijual

Pasar Luar Negeri

Madumongso sebenarnya memiliki potensi yang besar sebagai produk andalan asli Indonesia yang mampu menembus pasar internasional. Hasil penelusuran penulis pada salah satu Industri Kecil/Menengah Kelapa Sari di Kecamatan Kademangan  Kabupaten Blitar menunjukkan bahwa madumongso yang mereka produksi telah menembus pasar ekspor. Negara-negara yang telah membeli dan merasakan madumongso buatan UKM Kelapa Sari Kabupaten Blitar Jawa Timur adalah  Hongkong, Arab Saudi, Taiwan, Malaysia dan Singapura.

Pemasaran luar negeri saat penulis menggali data  dilakukan oleh Tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Hongkong yang mampu memasarkan produk madumongso 1 (satu) Kuintal per tahun. Disamping itu produk madumongso juga dibawa oleh TKI pada saat pulang ke Blitar dan dijual di Negara tujuan seperti Arab Saudi, Taiwan, Malaysia, dan Singapura. Jika dijumlahkan produk madumongso yang terjual di Luar Negeri hampir 1ton per tahun.

Model pemasaran dengan memanfaatkan jasa TKI yang bekerja di Luar Negeri cukup efektif untuk memperkenalkan produk-produk asli Indonesia. Namun seharusnya tidak berhenti begitu saja harus ada tindak lanjut dari pihak-pihak yang berwenang/Pemerintah untuk pengembangan pasar Luar Negeri pada masa-masa mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun