Budidaya intensif (maximum tillage) dibagi menjadi dua cara yaitu : (1). tanah digulut selanjunya bibit janggelan baik dari stek batang atau biji yang sudah desemaikan ditanam dalam guludan. (2). Tanah dibuat parit dan digemburkan selanjutnya bibit (stek) batang atau bibit hasil semai ditanam dalam parit.Â
Setelah tumbuh baru diberi pupuk kandang. Jarak tanam yang baik adalah 20 X 25 cm. Sebagaimana tanaman yang lain, tanaman janggelan membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhannya.Tanaman janggelan mudah tumbuh tanpa harus dilakukan pemeliharaan secara intensif dan pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk kandang dan tanpa pupuk kimia tanaman ini dapat tumbuh dengan baik, bahkan beberapa petani di kabupaten Pacitan menghindari pemnggunaan pupuk kimia.Â
Untuk mendapatkan hasil yang optimal perlu dilakukan penyiangan terhadap tanaman pengggangu (gulma).  Menjelang berbunga (umur sekitar 3 bulan) tanaman ini sudah bisa dipanen dengan cara dipotong dan disisakan sekitar 3 – 5 cm tanaman dari permukaan tanah. Sisa tanaman tersebut akan tumbuh dengan membentuk  baru dan dipanen lagi dengan interval waktu sekitar 3 bulan.
Pemanenan tanaman janggelan dilakukan dengan cara dipotong/dibabat setelah berumur 3 bulan (menjelang berbunga). Batang dan daun hasil panen selajutnya dikeringkan dengan cara penjemuran selama 1 hari (kondisi matahari terik) selanjutnya hasil pengeringan ditumpuk supaya terjadi kering angina kira-kira membutuhkan waktu 2 hari. Setelah itu baru dijemur sampai kadar air ± 10 %. Dalam waktu 1 tahun tanaman janggelan dapat dipanen antara 3 – 4 kali tanpa haru melakukan olah tanah yang baru (SKT-UWG-2016).