Bukan tidak mungkin Anda salah satu individu yang masih memegang erat kepercayaan terhadap mitos-mitos tersebut. Di artikel ini, TOG HR Indonesia akan mematahkan 7 mitos tentang karir yang tidak boleh kita percayai.
Soal mitos pasti biasanya hal ini berkaitan dengan larangan-larangan orangtua kita dulu yang sangat sakral, percaya ato tidak percaya terkadang tetap kita lakukan ya, dalam karir kita kerja pun juga ada beberapa mitos yang konon katanya sangat berpengaruh ke jenjang karir
Mari kita coba lihat mitos apa saja itu ?
--
Baca Juga:
--
1. Andaikan saya punya koneksi orang dalam, saya pasti akan diterima kerja
Jeleknya, budaya kolusi atau nepotisme seperti ini masih saja ada. Hal ini juga berlaku di tempat kerja. Banyak pelamar kerja sengaja menggunakan pengaruh keluarganya agar dirinya bisa diterima di perusahaan yang bersangkutan. Banyak yang berhasil, banyak juga yang gagal.
Jika dulunya Anda sering memanfaatkan pengaruh keluarga, coba jangan lakukan itu di era sekarang ini. Proses seleksi pekerjaan sudah dilakukan dengan sangat ketat. Seleksi demi seleksi dilakukan untuk mendapatkan karyawan yang benar-benar mampu bersaing di pasar global.
2. Kesempatan berkarir di usia tua tidaklah mungkin
Di usia muda memang waktu di mana seseorang dapat berkarier lebih cemerlang. Namun, bukan berarti bertambahnya usia menghalangi proses meniti karir, bukan? Usia bukanlah penghalang untuk kita berkarya.
Selagi masih bisa, lakukanlah yang terbaik. Dengan begitu, hasilnya juga pasti akan lebih maksimal.
3. Jangan menyerah karena diluar sana masih banyak pekerjaan tersedia
"Ketika melamar kerja, lalu gagal?" Inilah kata-kata yang sering diungkapkan seseorang sebagai penyemangat. Perkataan "Masih ada banyak pekerjaan yang menunggu di luar sana" tidak boleh terlalu dipercaya. Sebab banyak orang yang telah tertipu dengan perkataan tersebut.