Kamu juga dapat menggunakan beberapa framework secara bersamaan. Misalnya yang umum dilakukan yaitu menggabungkan Bootstrap dengan AngularJS. Content website diatur oleh Angular, sedangkan tampilan oleh Bootstrap.
Kamu akan selalu bekerja menggunakan CSS dan JavaScript, oleh karena itu, penguasaan atas framework-framework yang ada, akan menjadikan kamu developer yang lebih efisien.
4. Preprocessor CSS
Meskipun CSS adalah skill yang sangat esensial, namun terkadang banyak batasan di dalamnya. Beberapa batasan tersebut adalah CSS tidak bisa mendefinisikan variabel, fungsi, atau melakukan operasi aritmatika.
Kamu akan merasa menghabiskan banyak waktu untuk menulis baris-baris kode yang sebenarnya bisa dikerjakan secara lebih singkat. Sama seperti framework CSS dan JavaScript, Preprocessor CSS adalah sebuah tool yang akan membuat hidupmu sebagai developer lebih mudah dan fleksibel.
Beberapa contoh Preprocessor CSS adalah Sass, LESS, atau Stylus. Kamu bisa menulis atau mengubah kode secara jauh lebih simpel. Kemudian preprocessor CSS tersebut akan mengubah kode ke dalam bentuk CSS yang nantinya akan bekerja di website kamu.
Sebagai contoh, kamu ingin mengubah shade warna biru yang kamu gunakan di beberapa bagian website. Menggunakan preprocessor CSS, kamu hanya perlu mengganti satu hex value melainkan harus mengubahnya berkali-kali dalam kode CSS-mu.
5. Version Control/Git
Kamu pasti telah mengalami banyak revisi setelah semua kerja keras dengan marking up menggunakan HTML, styling dengan CSS, dan memprogram dengan JavaScript. Jika kemudian ada yang salah saat kamu sedang menyelesaikan sebuah project, tentu kamu tidak ingin mengulangnya dari awal lagi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!