Mohon tunggu...
Togar Sianturi
Togar Sianturi Mohon Tunggu... Lainnya - Direktur

SolusiPro

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Pernah Lemah Menanti Janji Allah

21 Maret 2018   05:20 Diperbarui: 21 Maret 2018   05:57 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barangkali mayoritas kegagalan orang dalam menggapai janji Tuhan adalah kesabaran menanti. Mereka berhenti sebelum waktunya, mereka tidak percaya lagi, padahal seringkali penggenapan janji Tuhan tinggal selangkah lagi saja dari titik di mana mereka berhenti. Dan di sinilah letak perbedaan orang beriman dengan yang tidak. Bagi seorang Abraham, sehingga ia disebut sebagai bapa orang beriman, berikut inilah keyakinannya. 

"Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." 19 Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Roma 4:18-19."

Janji Tuhan Ya dan Amen bagi orang-orang beriman, seperti Abraham. Mereka sangat yakin bahwa apa yang Allah janjikan pasti akan Dia genapi. Dia tak pernah lupa, Dia tak pernah lalai akan janjiNya. 

Hanya saja memang waktuNya tidak sama dengan waktu kita, jalanNya berbeda dari jalan-jalan kita. Yerobeam tidak sabar dan akhirnya menempuh langkah sendiri untuk menggenapi janji Allah padanya dan kita tahu apa yang terjadi padanya dan keturunannya. Tetapi Daud yang juga mendapat janji dari Allah untuk takhta Israel, sama sekali tidak memakai cara sendiri untuk berkuasa. 

Ada masa di mana ia sudah sangat dekat dengan tampuk kekuasaan, tetapi ia tidak memaksa. Di masa lain, semua orang setuju bahwa ia harus mengambil peluang, tetapi Daud hanya menanti waktu Tuhan, ia mau Tuhan sendiri yang mendudukkanya di takhta itu.

Ketika janji Tuhan tidak digenapi, bukan Dia yang gagal, kita yang gagal karena kita berhenti atau berpaling. Orang beriman tidak mempertanyakan Allah, mereka memegang teguh janji Allah meski sebagiannya akan digenapi setelah mereka tiada di muka bumi. Jadi iman mereka tetap hidup bahkan ketika mereka sudah mati. Tidak ada alasan yang baik untuk berhenti menantikan janji Allah sebab seperti Abraham yang bahkan tak punya dasar untuk berharap tetapi ia tetap percaya, maka percayalah dan nantikanlah.

1. MILIKI DAFTAR JANJI TUHAN

Selidiki dari firman Allah, apa sajakah janji Allah yang juga ditujukan buat hidup anda, sebagai umat Allah. Kumpulkan janji-janji itu, meditasikan serta jadikanlah itu jangkar bagi kehidupan anda sehingga anda tidak hanyut dibawa arus.

2. PEGANG JANJI-JANJI ALLAH

Meski keadaan kelihatannya terbalik, arahnya yang kita terima seperti berlawanan arah dengan janji itu, meski tidak ada dasar untuk berharap, tetaplah percaya dan berharap! Manusia kerap mengecewakan dan melupakan kita, mereka mengubah janji ketika keadaan mereka sudah berubah, tetapi Allah tidak bisa seperti itu. Dia pasti akan genapi, Dia pasti tepati semua janji yang telah dibuatNya. Jangan pernah setengah hati memegang janjiNya sebab Allah membuat semua janji dengan segenap hatiNya.

3. BAGIKAN JANJI-JANJI TUHAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun