Menurut teori ini, otak manusia sebenarnya terdiri dari tiga bagian otak. Otak reptil, otak mamalia, dan otak neo kortex. Otak reptil bermula dari batang otak yang terletak di dasar otak dan terhubung dengan tulang belakang. Otak ini berfungsi sebagai pusat kendali, sistem syaraf otonomi, dan untuk mengatur fungsi utama tubuh. Juga mengatur reaksi seseorangterhadap bahaya atau ancaman. Ketika otak reptil ini aktif,orang tidak akan bisa berpikir, yang bekerja adalah insting atau nalurinya. Otak reptil aktif bila seseorang kurang tidur, terancam, takut, stres, atau pada saat kondisi tubuh dan pikiran yang lelah.
Otak reptil kemudian berkembang menjadi otak mamalia yang di dalamnya terdapat sistem limbic yang terdiri dari amygdala, hippocampus, thalamus dan hypothalamus. Peran otak ini adalah mengatur kebutuhan akan keluarga,strata sosial dan rasa memiliki. otak mamalia juga memberikan arti pada suatu emosi atau kejadian (sosial dan emosional). Selain juga berperan dalam mengendalikan sistem kekebalan tubuh, hormon dan memori jangka panjang. Sistem limbic di dalam otak mamalia berperan sebagai saklar untuk menentukan otak mana yang akan aktif, otak reptil atau otak neo cortex. Bila seseorang dalam keadaan tegang, stres, takut atau marah, maka informasi yang diterima otak akan di teruskan ke otak reptil. Dan bila seseorang dalam keadaan bahagia, tenang, dan rilex, maka otak neo cortex akan aktif dan dapat di gunakan untuk berpikir. Otak neo cortex ini merupakan 80% dari total otak manusia dan di sebut juga otak berpikir. Otak ini yang paling tinggi dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, berpikir abstrak dan dapat memecahkan masalah Di dalam otak neo cortex ini, terdapat empat lobus atau cuping yang mempunyai tingkatannya karena fungsi berbeda.Pada bagian depan (belakang kening), terdapat lobus frontal atau frontal cortex yang merupakan pusat kendali otak, mengawasi proses berpikir tingkat tinggi, memikirkan langkah pemecahan masalah, dan mengatur sistem emosi kita. Juga berhubungan dengan kepribadian kita. Struktur otak manusia yang diwarnai dengan variasi yang berkaitan dengan bakat seseorang. Bakat tersebut telah dibawa seseorang sejak lahir disamping masih dapat dipengaruhi oleh lingkungan yang biasa disebut dengan bakat buatan. Pemahaman terhadap keberbakatan merujuk pada kemapuan intelektual tinggi serta kreativitas yang merupakan ekspresi tertinggi keberbakatan. Di sisi lain, keberbakatan juga ditentukan oleh kebutuhan dan kecenderungan kebudayaan dimana manusia berbakat itu bernapas.
Potensi alami hingga berbuah bakat berhubungan dengan kecerdasan intelektual siswa. Jadi, IQ boleh dikatakan sebagai modal awal sebuah bakat. Namun, tak selamanya siswa berbakat memiliki IQ di atas rata-rata, karena terdapat faktor emosi yang ikut berperan untuk mengembangkan bakat yang dia miliki. Fakta memperlihatkan bahwa orang tua lebih mengutamakan peningkatan intelektualitas semata berupa konsumsi untuk daya pikir sehingga cenderung mengacaikan kemampuan emosionalnya. Padahal bakat yang siswa miliki tidak terbatas hanya pada satu keahlian, namundapat berupa kecerdasan ganda yang dilandasi paradigma bahwa setiap manusia terlahir membawa potensi genius. Potensi genius tersebut yaitu kekaguman, curiosity, spontanitas, vitalitas, fleksibilitas yang dapat diperoleh tanpa pendidikan formal. Sehingga tak ada anak yang bodoh, yang ada adalah anak yang menonjol pada satu atau beberapa jenis kecerdasan. Hal ini akan merujuk pada kecenderungan sebuah keadilan akan penghargan potensi individu yang beraneka ragam namun sederajat. Selain berhubungan dengan intelektual, kreativitas, dan emosi, factor yang paling dominant adalah berupa gen dari orang tua. Keberbakatan itu semestinya menjadi sorotan utama bagi seorang guru. Guru harus mulai mampu mengenali dan memperhatikan naka-anak berbakat. Karena, hingga saat ini seberapa pun giatnya para guru dan petugas administrasi bekerja unutk mendeteksi murid berbakat secara objektif, masih banyak siswa berbakat yang terabaikan karena tidak memenuhi kriteria tertentu. Atau kalaupun terdeteksi, mereka memilih untuk tidak berpartisipasi dalam program keberbakatan akibat tekanan-tekanan social terutama dari teman-teman sebayanya yang biasa.
Otak merupakan bagian dari tubuh manusia yang tidak tergantikan. Manusia dapat hidup dengan hanya satu tangan, satu kaki, satu ginjal atau tanpa rahim sekalipun namun tidak mungkin bisa hidup dengan sebelah otak bahkan tanpa otak. Tidak seperti jantung, hati, usus dan organ tubuh lainnya yang sejak lahir bekerja dan berfungsi dengan cara yang sama pada semua orang, otak pada setiap manusia memiliki cara berkembang yang berbeda-beda. Otak kita memiliki 2 bagian yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Otak kiri berperan dalam kemampuan baca, tulis, hitung dan fungsi kognitif lainnya. Sementara otak kanan sebagai bentuk berpikir paralel, kreatif, intuitif, dan imajinatif. Selama ini kebanyakan kita hanya memanfaatkan otak kiri dan menganggurkan otak kanan. Padahal banyak penelitian yang mengatakan bahwa peran otak kanan sama pentingnya dengan otak kiri. Orang yang lebih banyak menggunakan otak kirinya tidak seekspresif orang yang juga menggunakan otak kanannya. Menyadari pentingnya manfaat otak kanan, sekarang ini orang mulai menggunakan otak kanannya lebih banyak, misalnya dengan berkesenian.
Nutrisi yang baik menunjang pemfungsian otak. Kebutuhan yang paling penting adalah oksigen dan glukosa, diperoleh dengan cara mengkonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan. Otak juga membutuhkan air murni (air putih) setiap hari untuk pembelajaran yang optimal. Otak terdiri atas 80% air dan sangat sensitif terhadap perubahan tingkat pH. Transmisi neuron yang sesungguhnya tergantung pada polaritas dari masing-masing sel dan hal ini dipengaruhi oleh kalsium, potasium dan air.
Para peneliti mengatakan bahwa vitamin dan nutrisi lainnya sangat penting bagi perkembangan otak, pemeliharaan sel-sel saraf, dan metabolisme otak. Glukosa atau gula darah merupakan satu-satunya sumber energi bagi sel-sel otak, namun banyak pembelajar yang melewatkan sarapan yang merupakan kesempatan pertama untuk mengisi kembali energi setelah kehabisan glukosa semalaman. Terlepas dari fakta bahwa kesiagaan kita, memori, kamampuan visiospasial, atensi, serta ketrampilan-ketrampilan organisasional/perencanaan yang secara langsung memang dipengaruhi oleh vitamin-vitamin penting seperti vitamin A, C, E, dan sebagian besar vitamin B, serta asam folat, lecitin, magnesium, sodium, potasium, seng, besi, boron, dan selenium, kenyataannya banyak pembelajar yang kekurangan nutrien-nutrien ini.
Kekurangan vitamin sebagai salah satu penghalang bagi pembelajar, ini merupakan masalah yang membutuhkan perhatian serius dari para pendidik khususnya bagi mereka yang bekerja bersama anak-anak sekolah dari keluarga yang berpenghasilan redah. Kekurangan vitamin dalam jumlah kecil sekalipun dapat berdampak pada performa pembelajaran. Dalam studi yang dilakukan Keren Riggs beserta rekan-rekannya (1996) mengenai efek kognitif dari vitamin B12, B6 dan asam folat, ditemukan bahwa orang-orang yang memiliki tingkat kandungan vitamin tersebut cukup tinggi dalam darahnya memperlihatkan kekuatan memori dan tes-tes spesial yang lebih baik daripada dengan orang yang tingkat kandungan vitamin yang rendah. Vitamin B12 sangat banyak terkandung dalam kerang-kerangan, B6 ditemukan pada ayam, ikan, dan semua produk gandum, asam folet terkandung di dalam sereal yang telah diperkaya kandungannya serta sayur-sayuran berwarna hijau. Keistmewaan dari otak yaitu:
Otak tidak merasa sakit. Otak tidak mempunyai reseptor sakit, dan akibatnya tidak merasa sakit sama sekali ketika di operasi. Sakit kepala bukan karena adanya rangsangan terhadap reseptor sakit di otak, tapi di selaput otak, yang disebut durameter, yang dipenuhi dengan reseptor rasa sakit, dan durameter inilah yang merasakan sakit pada saat kita pusing. Oleh karena itu ada banyak macam sakit kepala, dan penyebabnya juga masih tidak jelas.
Lebih dari 10% otak digunakan untuk aktivitas. Berbagai aktivitas rumit yang ada akan menggunakan sebagain besar otak ini. Dengan mengamati efek trauma kepala, diperlihatkan juga bahwa tidak ada area dalam otak yang dapat menderita kerusakan tanpa adanya efek. Kerusakan sekecil apapun, efeknya akan besar, jadi dengan kata lain, sebenarnya kita menggunakan sebagian besar otak kita, dan mungkin semuanya.
Sel otak beregenerasi. Selama seabad ini berkembang isu yang mengatakan bahwa sel otak tidak beregenerasi. Tapi, selama satu dekade belakangan diketahui bahwa sel otak dapat dan bisa dibantu untuk memperbaiki diri sendiri.
Setiap otak manusia berkembang secara unik. Bahkan otak orang yang kembar sekalipun. Sehingga mereka memiliki karakteristik tersendiri. Cara yang baik untuk menghormati keunikan dan perbedaan adalah dengan mempertimbangkan gaya pembelajaran. Gaya pembelajaran tiap anak berbeda.
Dalam pembelajaran, kemampuan otak dan bakat pembelajar akan berkembang jika dikenali, dipahami, diarahkan dan dikembangkan oleh orang tua dan guru dengan memperhatikan keadaan biologis mereka, kesiapan mental anak, dan cara mudah memberi materi secara menyenangkan kepada anak. Pemahaman gaya belajar, factor lingkungan dan umpan balik pembelajaran anak juga sangat penting bagi orang tua dan guru dalam meningkatkan antusias belajar mereka. KD 4
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H