Mohon tunggu...
Tofan hidayat
Tofan hidayat Mohon Tunggu... Penulis - Penggiat Organisasi

Menulis adalah ruang diskusi dari membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bayangan Hitam Demokrasi: Refleksi Demokrasi Bersih dan Bebas Politik Uang!

3 Desember 2024   15:24 Diperbarui: 3 Desember 2024   15:24 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilu merupakan salah satu tonggak penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia. Dalam situasi politik yang terus berubah, kontribusi generasi muda---khususnya generasi milenial dan Z---semakin signifikan. Namun, tantangan besar yang terus membayangi demokrasi kita adalah praktik politik uang. Ancaman ini bukan hanya menggerus integritas pemilu, tetapi juga membahayakan masa depan bangsa.

Politik uang merujuk pada pemberian atau penerimaan imbalan materi untuk memengaruhi pilihan seseorang dalam pemilu. Pemberian tersebut dikemas dengan banyak istilah oleh para tim sukses ada yang mengistilahkan  pengganti transport, pengganti sarapan, dan lain sebagainya bahkan pemberian uang tersebut sudah memiliki brand tersendiri dikalangan masyarakat yang dikenal dengan istilah "serangan fajar", hal ini dampaknya sangat merusak. Calon pemimpin yang terpilih melalui praktik ini biasanya lebih fokus untuk mengembalikan modal kampanye daripada melayani kepentingan masyarakat. Akibatnya, kualitas kepemimpinan menjadi buruk, dan kebijakan yang dihasilkan cenderung tidak berpihak kepada rakyat. Berbagai laporan menunjukkan bahwa politik uang masih marak terjadi di setiap gelaran pemilu, termasuk dalam pemilihan kepala daerah (pilkada). Penelitian mengungkap bahwa sebagian besar pemilih yang menerima uang merasa berkewajiban untuk memilih pemberi. Hal ini menciptakan lingkaran korupsi yang sulit dihentikan.

Generasi milenial dan Z, yang kini mendominasi jumlah pemilih, memiliki peluang besar untuk menjadi pendorong perubahan. Dengan akses informasi yang cukup luas melalui teknologi, generasi ini dapat mendorong terciptanya budaya demokrasi yang sehat dan bebas dari politik uang. Meskipun begitu, kesadaran akan pentingnya peran ini perlu terus dibangun. Banyak pemilih muda yang masih belum memahami dampak buruk politik uang secara menyeluruh. Oleh karena itu, pendidikan politik menjadi langkah penting untuk memberdayakan generasi muda agar mampu menjadi pemilih cerdas yang menolak segala bentuk iming-iming materi.

Untuk dapat melawan bahaya laten politik uang masyarakat harus teus di edukasi dan berani bertindak nyata dalam pergerakan melawan politik uang dengan cara meningkatkan Literasi Politik, Sekolah, organisasi pemuda, dan komunitas lokal bisa menjadi wadah untuk memberikan pemahaman tentang bahaya politik uang. Diskusi atau seminar interaktif dapat membantu generasi muda memahami isu ini lebih dalam. Langkah berikutnya edukasi dapat dilakukan dengan kampanye memlalui optimalisasi media social. Generasi Z sangat aktif di dunia digital, kampanye kreatif melalui infografis, video pendek, atau cerita inspiratif dapat menjadi cara efektif untuk melawan politik uang.

Langkah konkret berikutnya berani melaporkan pelanggaran ke Bawaslu. Bawaslu menyediakan mekanisme untuk melaporkan praktik politik uang. Generasi muda perlu diberi pemahaman tentang bagaimana melaporkan kasus-kasus tersebut. Terakhir berani memilih calon yang berkualitas. Dukung calon dengan rekam jejak yang baik, visi yang jelas, dan komitmen terhadap integritas. Dengan begitu, kita dapat memastikan bahwa pemimpin yang terpilih benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat.

Sebagai generasi penerus, kita harus menyadari bahwa suara kita memiliki kekuatan besar. Menolak politik uang adalah langkah awal untuk mewujudkan demokrasi yang bersih, beritegritas dan bermartabat. Pilihan kita hari ini bukan hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk menentukan arah bangsa di masa depan.

Jadikan pemilu sebagai momentum perubahan. Generasi muda memiliki potensi besar untuk mengubah wajah demokrasi Indonesia. Katakan tidak pada politik uang, dan buktikan bahwa kita adalah pemilih yang memiliki integritas!

Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda pernah menghadapi situasi serupa? Bagikan pengalaman Anda di kolom komentar dan mari berdiskusi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun