SINGKAP itu berbeda dengan BUKA. Uraian ringkasnya sebagai berikut.
Sekali kamu "membuka", segala hal bisa saja kamu dapatkan. Tapi sayang sekali, gairah hidup dan daya juangmu pun seakan mencapai titik akhir. Kamu cenderung untuk mengakhiri pencarianmu. Persis ketika kamu berhenti mencari, kamu mulai arogan dan bisa saja jatuh dalam hasrat untuk menindas orang lain.
Berbeda kalau kamu "menyingkapkan". Sekali kamu menyingkapkan, selalu saja masih ada sejuta rahasia, sehingga berlaksa gairah masih menanti langkahmu untuk terus mencari dan menemukan hal-hal baru. Dengan begitu, hidupmu tidak akan pernah membosankan, bahkan kesendirianmu pun tak akan jatuh dalam kesepian, juga asamu tak akan pernah pupus.
"Membuka" cenderung kasar dan menyakitkan, dan kadang hanya mengikuti hasrat diri untuk menguasai orang lain. Sebaliknya, "menyingkapkan" cenderung lembut dan bersahabat, sehingga yang disingkapkan pun seakan merelakan dirinya untuk disingkapkan. Penyingkapan selalu memberi spasi tertentu, sehingga dialog cinta pun bisa mengambil tempat di antara insan-insan yang sedang bersua.
Hendaknya kita jangan terburu-buru "membuka" dengan hasrat diri yang kasar dan ingin menguasai, tetapi marilah kita "menyingkapkan", kelihatannya lamban tapi pasti, karena selalu menari mengikuti ritme jagad raya.
Yogyakarta, 8 Desember 2018
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI