Mohon tunggu...
Muhamad Ratodi
Muhamad Ratodi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

A Father of two Gorgeous Sons

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Promosi Kesehatan Dalam Konteks Rukun Islam

1 November 2014   16:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:57 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Islam adalah agama yang sangat menganjurkan manusia untuk hidup bersih, sehat dan cinta lingkungan. Cukup banyak ayat ayat Alqur’an maupun Hadist Nabi yang berisi pesan pesan terkait dengan anjuran tersebut. Mulai dari anjuran membersihkan badan, bersuci, memakan makanan yang halal dan baik sampai dengan larangan merusak alam dan lingkungan hidup.Kesehatan dengan paradigma kesehatannya dapat digunakan dalam memberikan informasi-informasi keislaman ataupun sebaliknya, sehingga tidak ada kesenjangan antara kemuliaan ajaran dengan prilaku kehidupan sehari-hari dari sudut kesehatan)

Konsep Islam Yang Menuju Pada Kesehatan

Beberapa penelitian telah memberi perhatian pada lima area strategi pada Ottawa Charter dan menunjukkan hubungannya terhadap berbagai konsep dalam Islam seperti Dakwah, Syariah, Shuura, Hisba, dan Waqaf. Gagasan ini memperlihatkan bagaimana Islam mencoba membangun sebuah mekanisme kepedulian terhadap sesama di dalam sebuah masyarakat, yang juga merupakan bagian dari tiga konsep utama dalam Islam, yakni Rukun Islam, Rukun Iman dan Hukum Islam. Ke tiga konsep ini dapat dikatakan sebagai dasar dari sebuah Teori Kesehatan Islam.

Hubungan ke tiga konsep itu sendiri dalam menuju arah kesehatan dapat ditemukan dalam 2 tahapan utama, yakni tahap langsung (directly) dan tidak langsung (indirectly). Tetapi keterkaitan tersebut tidak mengikat antara yang satu dengan yang lainnya, tetapi lebih kepada pengaruh terhadap faktor-faktor penentu dari perilaku sehat yang dapat dianggap sebagai bagian dari rangkaian satu kesatuan dari kaitan tidak langsung (indirect link) sampai kaitan langsung (direct link).

Konsep Rukun Islam

1.Dua Kalimat Syahadat

Rukun pertama adalah “mengucapkan dua kalimat Syahadat” (Quran 3:18) sebagai suatu kesaksian umat islam terhadap keesaan Allah SWT dan mengakui Nabi Muhammad SAW sebagai utusan-NYA. Surat Al- Ikhlas (Quran 112:1-4) telah secara tegas menguatkan hal tersebeut. Kaitannya dengan kesehatan, fakta bahwa seorang muslim meyakini dan mengakui serta bersaksi terhadap satu Tuhan adalah sebuah permulaan dalam langkah pertama dari “Rangkaian Kesehatan Islami” melalui mekanisme salutogenik dengan membuat sebuah komitmen religius kepada dirinya sendiri dahulu baru kemudian kepada komunitas dimana ia berada.

2.Shalat lima waktu

Rukun ini menawarkan beberapa kaitan terhadap konsep Rangkaian Kesehatan Islami. Dari tahap tidak langsung, unsur psikodimanis dari ritual, dalam pelaksanaan sholat menawarkan rasa tenang, penuh harapan, kepuasan hati dan emosi positif secara rutin yang kesemuanya dianggap sebagai pembentuk “sense of coherence”. Kaitan yang lebih langsung terhadap kesehatan dapat dilihat pada langkah yang dilakukan oleh kaum Muslim sebelum melaksanakan Shalat yakni mensucikan diri atau yang dikenal dengan istilah Wudhu. Dalam hal ini, kaum muslim terikat oleh kewajiban untuk membersihkan diri mereka sendiri sedikitnya paling tidak lima kali dalam sehari, menandakan secara jelas tentang pentingnya higienitas atau kebersihan didalam Islam.

3.Berzakat.

Dalam meletakkan Rukun Islam ke tiga ini dalam rangkaian kesehatan akan lebih cocok sebagai pusat, sebagaimana dampaknya terhadap kesehatan lebih dirasakan pada level komunitas jika kita melihat dari sisi pemberian zakat itu sendiri. Kaitannya terletak pada ketetapan terhadap faktor pemungkin (enabling factors) melalui pengaturan mekanisme kewajiban untuk semua muslim untuk menyisihkan harta kekayaannya. Mekanisme berbagi ini sangat jelas menyediakan sebuah lingkungan, dimana mendorong pendistribusian kekayaan dan dengan begitu membantu mengurangi ketimpangan yang pasti terjadi didalam masyarakat. Selain zakat, juga terdapat konsep Waqaf dan Shodaqoh antara umat Muslim, dimana berbentuk sumbangan finansial dan material dari Muslim yang mampu kepada yang tidak mampu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun