Perkedel adalah salah satu makanan pelengkap untuk menu-menu utama seperti soto, sop, nasi kuning, dll. Ada sumber yang mengatakan perkedel berasal dari bahasa Belanda yakni Frikadeller atau Frikadel atau bola-bola daging.Â
Setelah masuk ke Indonesia mengalami perubahan komposisi bahan dari penggunaan daging ke kentang, mengingat sulitnya memperoleh daging di masa itu sehingga orang-orang Indonesia mempergunakan bahan seadanya.
Namun ada pula yang yang bilang arti dari perkedel adalah persatuan kentang dan telur. Kalau yang namanya singkatan, Indonesia memang kreatif dari dulu, ya. Hhehee..
Ya, apapun arti sebenarnya dari perkedel itu sendiri, yang pasti menu ini adalah menu pelengkap yang bisa disebut istimewa.
Di era gempuran makanan-makanan kekinian yang modelnya bermacam-macam, perkedel muncul dengan banyak varian hasil inovasi tangan-tangan kreatif. Ada perkedel tempe, perkedel jagung, pekedel mie, perkedel singkong, bahkan perkedel ikan. Â
Kita bisa menemukan perkedel di banyak warung makan, terutama warteg. Harganya berkisar 2.500 hingga 3.000 per buah.Â
Tapi karena saya hemat, saya selalu mencoba untuk berusaha membuat sendiri yang saya bisa di rumah.
Sudah banyak resep perkedel berseliweran, pun di Kompasiana. Tapi karena jiwa hemat, saya saya tetap mau membagikan resep perkedel kentang ala saya.