Selalunya, ketika aku menutup mata.
Yang nampak ialah bukit hijau bertaburan bunga.
Namun, sejak kau tersenyum selebar itu di hadapanku.
Kala bulu mataku bertemu, yang ada di bayanganku hanya kamu.
Rupamu.
Tawamu.
Serta manis-segar-aromamu.
Ah...
Bahkan ketika aku menuliskan bait puisi ini.
Sekilas, aku mendapat bayang rupamu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!