Selalunya, ketika aku menutup mata.
Yang nampak ialah bukit hijau bertaburan bunga.
Namun, sejak kau tersenyum selebar itu di hadapanku.
Kala bulu mataku bertemu, yang ada di bayanganku hanya kamu.
Rupamu.
Tawamu.
Serta manis-segar-aromamu.
Ah...
Bahkan ketika aku menuliskan bait puisi ini.
Sekilas, aku mendapat bayang rupamu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!