Mohon tunggu...
Fahrandi Nugraha
Fahrandi Nugraha Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Rendy LDD

I am what I am. I do what I want. I don't give a damn what people talk or think about me. This is me anyway~

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dan... (Another Story)

10 Januari 2014   23:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:56 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sejak hari itu Ranu berubah drastis, dengan artian hubunganku dengannya berakhir, aku jelas merasa terluka, aku juga memahami dia juga terluka, tetapi aku tidak ingin melukainya lebih jauh karena aku takut saat dia mengorbankan semuanya suatu saat aku malah tidak bisa bersamanya seperti yang dia harapkan. Kami masih berkomunikasi, tetapi tidak seintens dulu, tidak bertemu lagi setiap akhir pekan, tetapi yang membuatku sedikit merasa tenang dia berkata bahwa dia mencoba untuk menghangatkan kembali hubungannya dengan Tania.

Hingga suatu saat, aku tidak pernah mendapat balasan lagi dari smsnya, tidak mendapatkan telpon darinya. Aku mencoba menghubungi tetapi nomor ponselnya tidak aktif, dia juga tidak pernah online-online lagi. Aku bertanya-tanya apa yang terjadi dengannya. Apakah dia sudah tidak mau lagi berteman denganku? Aku begitu merasa terluka dan sakit hati.

Kemudian setelah 2 bulan, aku mencoba untuk menelusuri jejak Ranu. Aku memberanikan diri untuk ke rumahnya, agak sulit juga mencari rumah di Jakarta yang luas ini. Kemudian aku menemukan alamat yang pernah diberikan oleh Ranu, ternyata itu alamat kos. Si pemilik kos berkata bahwa Ranu sudah keluar kira-kira sebulan yang lalu, aku mencoba meminta alamatnya yang lain dan nomor ponselnya, sama dengan nomor ponsel yang kupunya, sudah hangus. Alamat rumahnya di Bekasi.

2 minggu kemudian aku memberanikan diri mencari rumah Ranu di Bekasi, entah mengapa, aku hanya tidak ingin semua yang terjadi berakhir begitu saja, aku tidak mau kehilangan orang yang berarti buatku, aku harus meyakinkannya bahwa kita selalu bisa saling menyayangi tanpa harus menyakiti orang lain. Aku menemukan rumah Ranu. Aku memberanikan diri untuk masuk, memperkenalkan diri kepada keluarganya. Ada raut tidak senang dari Kakaknya saat aku bertanya tentang Ranu, Kakaknya berkata bahwa Ranu tidak tinggal di sana lagi dan menyuruhku untuk pulang.

Dengan langkah gontai aku beranjak keluar, hingga seseorang menyapaku di jalan.

"Abimanyu? kamu Abimanyu temennya Ranu kan???" tegur seorang cewek yang gak kukenal.

"Ya.. kamu siapa? Kok kamu kenal aku?"

"Di mana Ranu? Tolong katakan di mana Ranu?!!!" serunya setenagh berteriak.

"Kamu siapa sih?" tanyaku heran dan jengkel, aku kesini kan mencari Ranu, kenapa malah ditanyai mengenai Ranu.

"Aku Tania, tunangan Ranu. Aku tau kamu karena aku sempat membaca sms-mu di ponsel Ranu. Kami bertengkar karenamu."

Aku shock mendengar ocehannya. Jadi Ranu dan Tania sudah bertunangan? Oh TUHAN...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun