Mohon tunggu...
Tobyas Deta
Tobyas Deta Mohon Tunggu... Guru - Provesi GURU

Menulis sepanjang masa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tinta Kelam Memori Sejati

18 November 2022   11:02 Diperbarui: 23 Mei 2023   23:26 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tinta kelam ini mengukir masa lalu tentang  pendidikan disudut Letekonda antara bangunan-bangunan tua.
Semuanya tentang  masa yang akan datang sebelum ekspestasi ini  sirna seketika.

Sepoi angin menerobos pada kisi-kisi ruangan menggodaku untuk larut dalam ilusi, antara gedung-gedung tua itu ada harapan sukses.

Saya Tobias Umbu Deta, Desa. Malata, kec. Tana righu, Kab. SB, NTT. Mengenang kisah lewat tinta kelam. SDM KARUNI menjadi saksi bisu dalam mendidik dan disiplin, kurang lebih empat bulan 28 Juli 2022 s/d 18 November 2022.

Sejak praktek, Aku sungguh merasakan apa itu mendidik serta mengerti bahwa aku harus diteladani.
Aku mulai berbenah diri hari demi hari sehingga tumbu jiwa sosial antara siswa dan guru untuk berkolaborasi dalam mendidik dan dididik

Hari-hari penuh canda dan tawa karena kasih sayang yang lahir dari jiwa calon guru untuk masa depan serta bangsa dan negara. 

Pendidikan memang pahit tetapi jika aku membenci pendidikan maka akan aku rasakan hinahnya kebodohan sepanjang masa yang walaupun pendidikan memberikan pengalaman pahit.

Pengalaman dalam pendidikan merupakan guru terbaik, kesalahan yang terus menyapa berupa pelajaran berharga dalam diri, agar terbentuk pribadi yang bijak sana

Waktu terus berlalu tiba saatnya untuk berpisah. Amarah, kesedihan, kelelahan dan penyesalan kini terkubur dalam-dalam, karena tak adalagi waktu untuk teriakan maaf

Suara gemerut nyaring pada kupingku, Kata terimkasih bergema dalam barisan suara itu berasal dari siboca cilik didikanku bila mana tanpa sengaja dan tidak sadar melakukan kekeliruan yang tidak menyengkan hati.

Baca juga: Aku Anak Rantau

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun