tinta kelam ini mengukir masa lalu tentang pendidikan disudut Letekonda antara bangunan-bangunan tua.
Semuanya tentang  masa yang akan datang sebelum ekspestasi ini  sirna seketika.
Sepoi angin menerobos pada kisi-kisi ruangan menggodaku untuk larut dalam ilusi, antara gedung-gedung tua itu ada harapan sukses.
Saya Tobias Umbu Deta, Desa. Malata, kec. Tana righu, Kab. SB, NTT. Mengenang kisah lewat tinta kelam. SDM KARUNI menjadi saksi bisu dalam mendidik dan disiplin, kurang lebih empat bulan 28 Juli 2022 s/d 18 November 2022.
Sejak praktek, Aku sungguh merasakan apa itu mendidik serta mengerti bahwa aku harus diteladani.
Aku mulai berbenah diri hari demi hari sehingga tumbu jiwa sosial antara siswa dan guru untuk berkolaborasi dalam mendidik dan dididik
Hari-hari penuh canda dan tawa karena kasih sayang yang lahir dari jiwa calon guru untuk masa depan serta bangsa dan negara.Â
Pendidikan memang pahit tetapi jika aku membenci pendidikan maka akan aku rasakan hinahnya kebodohan sepanjang masa yang walaupun pendidikan memberikan pengalaman pahit.
Pengalaman dalam pendidikan merupakan guru terbaik, kesalahan yang terus menyapa berupa pelajaran berharga dalam diri, agar terbentuk pribadi yang bijak sana
Waktu terus berlalu tiba saatnya untuk berpisah. Amarah, kesedihan, kelelahan dan penyesalan kini terkubur dalam-dalam, karena tak adalagi waktu untuk teriakan maaf
Suara gemerut nyaring pada kupingku, Kata terimkasih bergema dalam barisan suara itu berasal dari siboca cilik didikanku bila mana tanpa sengaja dan tidak sadar melakukan kekeliruan yang tidak menyengkan hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H