Back to the 70s
Pada era 70an, Jepang mengalami perubahan budaya yang cukup drastis. Film anime Space Battle Yamato telah merevolusi industri animasi Jepang dari yang dulu dikenal sebagai TV Manga menjadi Anime yang kita kenal. Di masa itu juga, budaya televisi anime Jepang di penuhi dengan anime robot yang digemari banyak anak-anak di masanya. Genre ini dikenal sebagai mecha atau super-robot. Cerita tentang kepahlawanan sekelompok orang yang mengendarai robot raksasa yang melawan kejahatan merupakan tema yang memikat imajinasi anak-anak. Salah satu judul anime mecha yang sangat populer di Jepang adalah Mobile Suit Gundam. Kepopuleran anime ini telah merajalela ke ranah internasional. Walau sekarang telah menjadi salah satu anime ternama di dunia. Pembentukan serial Mobile Suit Gundam bukanlah hal yang mudah. Banyak rintangan yang telah dihadapi oleh tim produksi Gundam yang mengancam kerja keras mereka.
Sang Penulis
Pada tahun 1979, Studio Sunrise merupakan studio animasi yang masih muda, reputasi mereka berujung pada pekerjaan subkontrak kepada studio-studio besar yang lebih ternama. Pada saat itu, anime yang berjudul Space Battleship Yamato baru saja mendapatkan adaptasi di layar lebar. Hal ini menginspirasi salah satu staf Sunrise untuk membuat anime original. Yoshiyuki Tomino merupakan salah satu penulis di Studio Sunrise. Ia lahir pada tanggal 5 November 1941 di Odawara, Jepang. Ia memulai karirnya di dunia animasi di saat ia bekerja sebagai pembuat cerita di serial anime AstroBoy. Akan tetapi, ia memulai menjadi sutradara animasi dalam adaptasi anime yang berjudul Triton of the Sea pada tahun 1970.Â
Dari situ, Tomino membantu menyutradarai sembilan judul anime sepanjang era 70an. Tiga dari sembilan anime tersebut merupakan judul original yang dibentuk oleh Studio Sunrise. Invincible Super Man Zambot 3 (1977) dan  Invincible Steel Man Daitarn 3 (1978) merupakan anime yang bergenre super-robot yang berhasil ditayangkan dan mendapat resepsi bagus dari penontonnya. Untuk menciptakan kedua anime ini, Studio Sunrise bekerja sama dengan sebuah perusahaan mainan untuk mensponsori pembuatan anime tersebut.Â
Akan tetapi, Tomino merasa bahwa Sunrise bisa menciptakan hal yang lebih mencolok dan menarik. Tomino berpendapat bahwa genre super-robot terasa kaku dalam kerangka ceritanya, banyak klise yang sudah dimainkan oleh anime lainnya. Dalam perancangan awal, Tomino memutuskan untuk membuat sebuah karakter utama yang tidak ingin bertarung, kebalikan dari karakter-karakter utama genre super-robot yang biasanya. Hal ini menimbulkan tanda tanya dari berbagai pihak, khususnya pengisi suara dari karakter tersebut, Toru Furuya.Â
Awal yang Kasar
Di saat penayangan perdana Mobile Suit Gundam, hasil rating yang didapat kurang memuaskan bagi para sponsor dan tim Sunrise sendiri. Para sponsor mengkritik Tomino dalam keputusannya untuk tidak mengikuti anime mecha lain yang lebih cocok untuk anak kecil. Tomino  hanya dapat mengucapkan maaf pada para sponsor dan kritik dari penonton, akan tetapi ia juga tetap terinspirasi dari surat-surat yang dikirim oleh para penggemar Gundam pada saat itu. Akan tetapi, pihak sponsor tetap memaksa tim Sunrise untuk menambahkan robot-robot yang lebih memikat untuk anak-anak. Hal ini berdampak negatif terhadap suasana cerita Gundam yang pada akhirnya juga menuai kritik dari penggemar Gundam yang menyukai keseriusan acara tersebut.Â
Hal ini diperburuk ketika sutradara animator Gundam, Yoshikazu Yasuhiko jatuh sakit ditengah produksi Gundam. Kejadian ini berdampak besar pada kualitas animasi episode Gundam pada saat itu, yang akhirnya juga berdampak pada rating. Melihat situasi ini, para sponsor memutuskan untuk memotong jumlah episode Gundam dari 52 episode menjadi 43 episode. Akan tetapi, fakta ini melegakan hati para anggota tim Sunrise yang kurang optimis terhadap performa Gundam.Â