Mohon tunggu...
Tobias TobiRuron
Tobias TobiRuron Mohon Tunggu... Guru - Hidup adalah perjuangan. Apapun itu tabah dan setia adalah obatnya.. setia

Anak petani dalam perjuangan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita tentang Kopong Lana Kiden

10 Desember 2022   20:41 Diperbarui: 10 Desember 2022   21:02 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Alkisah, di sebuah daerah namanya  Kecamatan Tanjung Bunga hiduplah seorang pemuda yang sangat miskin. tampangnya tidak menarik sehingga mendapat ejekan dari orang lain. pemuda itu namanya Kopong Lana Kiden. ia mempunyai tujuh orang saudari. dari ketujuh saudarinya hanya satu saudari bungsu  yang akrab mkepada Kopong Lana Kiden sedangkan yang lain tidak begitu akrab kepadanya. Mereka sering mengolok-ngolok saudaranya sendiri Kopong Lana Kiden karena tampangnya jelek.

Mendapat selalu ejekan orang lain dan saudarinya sendiri Kopong lana Kiden merasa tersiksa dn frustasi. Iapun berencana untuk pergi menjauh dari kampung itu. Niat itu ia sampaikan kepada ke tujuh saudarinya. Para saudarinya menyiapkan bekal berupa ketupat yang isinya banyak kotoran sedangkan saudari bungsu membuat bekal dari beras. ia membuat perahu dari belahan bambu setelah semuanya beres ia lalu merantau dengan mendayung sampan ke barat. Dalam perjalanannya ketika melewati beberapa pulau orang menyanyi perihal kepergiannya. mereka tahu bahwa ia adalah Kopong Lana Kiden pemuda miskin. mereka mengolok dan mengejeknya. ketika mendapat olokan ia hanya menjawab saya berlayar sekedar menghibur hati. ia berlayar melewati beberapa pulau yang ada kampung pada akhirnya ia sampai di suatu pulau yang dari jauh tidak ada kelihatan kampung atau kehidupan manusia. setelah sampai dipulau itu. ia melihat jalan setapak menuju ke gunung. ia kemudian berjalan menyusuri jalan itu. jalan itu menuju ke hutan rimbah.

Ia merasa lapar karena persediaan makanan yang ia bawah telah habis. Apalagi bekalnya itu ketupat banyak yang berisi kotoran selain bekal dari saudari bungsu. didalam hutan itu ia melihat seorang gadis yang sangat cantik sedang duduk menenun. Gadis itu anak dari sepasang hewan gajah namun beranak manusia yang namanya Nini pai Lima. Nini Pai Lima merupakan anak tunggal dari sepasang gajah yang merupakan penguasa di pulau itu yang bernama Lala ina Rimo dan Ama Gajah. Ketika melihat gadis cantik itu ia melihat gadis itu ia mencobah menggoda dan ingin mempersuntingkannya. usahanya tidak sia-sia. ia mendekati gadis itu dari belakang dengan memanjat pohon jeruk memetik buah jeruk dan melempar gadis itu. Lemparan mengenai bahu kanan dari gadis itu. Nini Pai Lima terkejut dan tercengang melihat pemuda itu. Nini pai Lima Bertanya,Siapa Kamu sebenarnya dan tujuan apa ke sini? saya dari pulau seberang. nama saya Kopong Lana Kiden. saya datang ke sini ingin menjauhi keluarga saya karena di kampung orang selalu menghina saya karena tampang saya buruk.Nini Pai Lima menjawab..oh..kalau begitu turunlah. Kopong Lana Kiden bertanya..oh Nini Pai Lima terima kasih. kamu sangat cantik. apakah kamu bersedia berteman dengan saya yang tampang buruk ini.aku malu. Nini Pai Lima menjawab singkat turunlah. Mereka berduapun berkenalan baik.

Nini Pai Lima memiliki kesaktian yang luar biasa. ketika hari menjelang sore gadis itu menyadari bahwa orang tuanya akan pulang dari kebun. Ia lalu menyuruh Kopong Lanan Kiden memejamkan mata. seketika itu juga  pemuda itu tertidur lelap. ia lalu menyembunyikan Kopong Lana Kiden dalam bambu tempat ia menyimpan alat-alat tenun. orang tua dari Nini Pai Lima mencium bauh yang aneh sehingga menimbulkan kecurigaan. orang tuanyapun yang adalah sepasang gajah bernyanyi dengan bersyair katanya" oe Nini Pai Lima...A Wauk maiken hekun kada runuk...a welon maiken kemeja kaihali...Nini Pai Lima menjawab dalam syair Ina Rimo oe-oe-oe.....Ama Gajah oe-oe......koi a..kopone go mari Ina Rimo mo koi a.....Mamu no go mari ama Gajah mo Lewo tou di hodi hala Tena Tou di dawat kuran. go nuro golo pito menu wai baka lema. tain boka leka nawa wa..matik sare kera nebon bon.....artinya. orang tua dari Nini Pai Lima menanyakan perihal bauh badan dari manusia lain yang belum pernah tercium. gajah merupakan orang tua dari Nini Pai Lima menduga ada orang lain yang bertemu dengan Nini Pai Lima.Nini Pai Lima menjawab saya tidak pernah bertemu dengan orang lain. apalagi di tempat ini tidak ada yang bertemu dengan saya. apalagi tempat ini jauh dari kampung mana bisa orang lain datang ke sini. Bapak dan Mama baru pulang dari kebun pasti masih kenyang makan rerumputan di kebun dan minum air di kubangan jadi istirahatlah dulu. Nini pai Lima tidak mau terbuka tentang pemuda yang ia sembunyikan tadi karena ia yakin orang tuanya pasti marah dan bisa membunuh pemuda itu dengan belalai.

Berbulan-bulan lamanya kejadian itu berlangsung secara terus menerus. ketika orang tua dari Nini Pai Lima pergi ke kebun Kopong Lana Kiden keluar dari tempat persembunyiannya dan bertemu dengan Nini Pai Lima. Mereka bercerita bersama-sama. Hubungan mereka semakin akrab dan akhirnya saling mencurahkan perasaan mereka.

Waktu terus berlanjut apa yang disembunyikan oleh Nini Pai Lima akhirnya terkuak  juga. orang tua Nini Pai Lima pun mengetahui keberadaan Kopong Lana Kiden. orang tuanya sangat marah dan ingin membunuh Kopong Lana Kiden. katanya, Nini Pai Lima..lebih baik kamu putuskan pemuda ini. kamu cantik sedangkan pemuda ini rupanya seperti monyet.lebih baik kamu menikah dengan orang lain saja. Kopong Lana Kiden hanya bisa diam dan menangis mendengar semuanya itu.sedangkan Nini Pai Lima hanya bisa berkata kepada orang tuanya" Bapak dan Mama ini mungkin jodohku.lagi pula saya sudah dewasa dan bisa menentukan hidupku sendiri.saya tidak mau dinikahkan dengan orang lain.saya hanya mau nikah dengan Kopong Lana Kiden.untuk itu saya sangat mohon dan berharap kepada Bapak dan mama agar mengerti dengan saya.

Hampir setiap hari Nini Pai Lima menangis dan memohon kepada orang tuanya sambil berdoa kepada Tuhan agar bisa merestui Kopong Lana Kiden sebagai calon suaminya. Suatu malam orang tua dari Nini Pai Lima memanggil Kopong Lana Kiden dan Nini Pai Lima duduk bersama. Katanya...Nini Pai Lima,,,Bapak dan Mama memberikan  kesempatan kepadamu untuk menentukan masa depanmu sendiri. Bapak dan Mama mengharapkan agar kamu bersama calon suamimu bisa hidup bahagia. Bapak dan Mama tidak memberikan apa-apa tetapi bawalah segala kain hasil tenunanmu dan ketipa (seperti kain sutra) untuk hidup dalam keluargamu. Apabila kamu pergi bersama dengan suamimu jangan lupa Bapak dan Mama disini. Mendengar pernyataan itu Nini Pai Lima dan Kopong Lana Kiden terharu serta menangis memeluk orang tuanya.

Kopong Lana Kiden tertunduk.orang tua Nini Pai Lima sudah merestui.dan yang harus dipikirkan oleh Kopong Lana Kiden adalah Belis yang menjadi mahar Nini Pai Lima. Kopong Lana Kiden akhirnya menyampaikan kepada orang tua Nini Pai Lima katanya,Bapak dan Mama sudah merestui hubungan saya dan Nini Pai Lima namun saya ini pemuda miskin. tidak punya harta apalagi gading yang akan menjadi mahar dari Nini Pai Lima aku tidak punya. Tidak apa-apa kapan saja bisa diatur dan intinya kamu menjaga anak saya Nini Pai Lima dengan baik.

Karena sudah direstui oleh orang tua dari Nini Pai Lima Kopong Lana Kiden pun berencana membuat peti untuk menyimpan barang-barang dari Nini Pai Lima dan membuat sampan untuk pulang ke rumah Kopong Lana Kiden. Kopong Lana Kiden dan Nini Pai Lima pun berangkat setelah berpamitan dengan orang tua Nini Pai Lima. Takut ketahuan oleh orang lain Kopong Lana Kiden menyembunyikan Nini Pai Lima di Peti. Setibanya di kampung Kopong Lana Kiden disambut oleh saudarinya. Kopong Lana Kiden pun menceritakan semua dan memberitahukan perihal juga dengan Istrinya yang ada di Peti itu. saudarinya ada yang pesimis. Akhirnya mereka semua melihat Istri Kopong Lana Kiden yang sangat cantik.

Berita tentang kedatangan Kopong Lana Kiden bersama isterinya Nini Pai Lima menyebar cepat di kampung itu. ada yang mengkritik dan adapula yang menghujat. Melihat isteri Kopong Lana Kiden yang cantik banyak pemuda yang ada di kampung itu berusaha untuk mencelakai Kopong Lana Kiden dan Nini Pai Lima.Namun berkat kesaktian dari Nini Pai Lima semua niat jahat  dari orang kampung itu tidak terjadi. Kopong Lana Kiden dan Istrinya Nini Pai Lima hidup bahagia dan mereka pun memilki harta yang banyak. walaupun memiliki banyak harta Kopong Lana Kiden tidak sombong dan murah hati kepada orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun