Mohon tunggu...
Tobias TobiRuron
Tobias TobiRuron Mohon Tunggu... Guru - Hidup adalah perjuangan. Apapun itu tabah dan setia adalah obatnya.. setia

Anak petani dalam perjuangan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Sadok Nonga dan Leo Tenada di Festival Nubun Tawa

10 Desember 2022   17:37 Diperbarui: 10 Desember 2022   17:45 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Proses Le'o tenada/memanah diawali dengan pembangunan koko padak bale/ korke. pembangunan koko padak bale dalam hal ini berupa, pergantian tiang,pergantian atap korke, bubungan atap/klongot  yang sudah lapuk. dalam proses pembangunan atap koko padak bale ini, semua anak-anak suku yang ada di Lewotanah, terlibat langsung dalam proses pengerjaan itu,namun ada beberapa hal yang harus ditaati bersama berkaitan dengan kenahi /tetapan dengan tugas dan fungsi setiap suku dalam satu kesatuan korke atau rumah adat Lewotanah itu sendiri.

Secara harafia Le'o tenada berasal dari kata Le'o dan tenada. Le'o artinya memanah dan tenada artinya objek yang menjadi sasaran untuk memanah. jadi dapat disimpulkan bahwa Leo Tenada merupakan seni memanah tradisional akan objek yang telah dipasang. Atraksi Le'o Tenada dalam festival ini di lakonkan oleh masyarakat Desa Painapang dengan tujuan utama adalah sebagai salah satu bentuk ucapan syukur akan proses pembangunan korke atau rumah adat. selain itu Le'o Tenada juga untuk menguji ketrampilan ataupun ketangkasan bagi anak-anak suku terutama laki-laki saat berburuh maupun saat di medan perang.

Sebelum proses Le'o tenada dijalankan,orang tua Lewotanah dalam kesepakatan bersama menentukan salah satu anak suku untuk memasang Padu/objek yang menjadi sasaran untuk memanah. Padu atau objek tersebut diibaratkan seorang musuh yang dimanifestasikan dalam sebuah kayu. Kayu ataupun padu yang dipasang sebagai objek dalam memanah ini,bukanlah kayu yang asal dipilih namun melalui proses permenungan dan sangat dirahasiakan serta ditaburi dengan mantra-mantra tertentu sebagai bentuk kekuatan dan pembakar semangat peserta dalam memanah.

Tarian Hedung/tari perangpun dilakonkan oleh peserta Le'o Tenada sebelum melepas anak panah begitupun sebaliknya bila anak panah tersebut mengenai sasaran. lantunan suara dari gong,gendang serta pekikan suara dari pesertapun menggema.tidak ada lelah terpancar dari raut wajah hanya tatapan kejam pada objek yang menjadi sasaran memanah. Dan diakhir dari rangkaian momen Le'o tenada ini peserta menari dengan tarian nama sebagai bentuk tarian kemenangan.semuanya bergumul dalam satu kesatuan. tak ada sekatan berarti diantara pejabat dan masyarakat. Festival Nubun Tawa menyatukan dan membangkitkan aura budaya khususnya Lewolema.

(Tobias Ruron)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun