Tayu Kulon, [12 Agustus 2023] – Desa Wisata Kaliputih, sebuah permata tersembunyi yang terletak di tengah-tengah sawah desa Tayu Kulon, telah berhasil menarik perhatian dengan peluncuran video profilnya yang memikat. Video ini menghadirkan potret indah dari kehidupan sehari-hari dan kekayaan alam yang mengagumkan di dalam dan sekitar desa wisata ini.
Dengan perpaduan visual yang menakjubkan dan narasi yang memikat, video profil Desa Wisata Kaliputih berhasil memperlihatkan kekayaan alam, dan pemandangan indah yang menjadi daya tarik unik dari destinasi wisata ini.Â
Para pengunjung dapat menyaksikan keindahan pemandangan sawah yang menyejukan, udara segar yang menyegarkan, dan pemandangan matahari terbenam yang menakjubkan di sepanjang perjalanan menuju desa.
Dalam video ini, masyarakat desa terlihat sedang menikmati suasana di Kaliputih. Ada anak-anak yang berenang di kolam renang yang baru dibuat, ada juga warga-warga yang terlihat sedang bersantai di gazebo, ada juga warga yang sedang menikmati pemandangan matahari terbenam. Momen interaksi hangat antara penduduk lokal dan mahasiswa KKN menunjukkan keramahan dan kehangatan yang mewarnai setiap kunjungan ke desa ini.
Video profil Desa Wisata Kaliputih juga menyoroti pendopo yang baru saja dibangun oleh kepala desa yang bersifat multifungsi. Bisa dijadikan panggung untuk pagelaran seni dan budaya, bisa juga jadi panggung bila ada warga yang hendak mengadakan pernikahan dan memerlukan panggung. Selain itu, ada juga ayunan yang baru saja dibangun oleh TIM II KKN Universitas Diponegoro yang sedang bertugas di Desa Tayu Kulon.
Kehadiran video profil ini menjadi langkah penting dalam mempromosikan Desa Wisata Kaliputih kepada masyarakat luas. Dengan daya tarik visual yang kuat dan cerita yang autentik, video ini diharapkan mampu menarik minat para wisatawan untuk datang dan menjelajahi pesona desa yang masih alami dan memikat.
Tidak hanya menjadi bahan promosi, video profil Desa Wisata Kaliputih juga menjadi bukti nyata tentang semangat dan kerja keras komunitas lokal dalam menjaga warisan budaya dan alam yang mereka cintai. Dengan teknologi digital sebagai sarana, desa ini berusaha untuk tetap relevan di era modern sambil tetap mempertahankan akar tradisi yang dalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H