Mohon tunggu...
Tobari
Tobari Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB/ PPs Universitas Muhammadiyah Palembang

Berharap diri ini dapat bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kementerian Kebudayaan, Solusi atau Tantangan Baru?

23 November 2024   20:31 Diperbarui: 23 November 2024   20:31 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Kebudayaan ngopi pagi bersama komunitas budaya & Sumber Gambar Kementerian Kubudayaan. 

Tidak terasa setahun yang lalu (12 November 2023) di sini pernah menulis dengan judul "Jika Kementerian Kebudayaan Terpisah dari Kementerian Pendidikan" rupanya saat ini menjadi kenyataan.

Dalam tulisan tersebut, saya mengulas gagasan tentang pentingnya pemisahan Kementerian Kebudayaan dari Kementerian Pendidikan.

Berdirinya Kementerian Kebudayaan sebagai entitas terpisah dari Kementerian Pendidikan membuka babak baru dalam pengelolaan budaya nasional.

Langkah ini memberikan harapan untuk fokus lebih besar pada pelestarian, promosi, dan pengembangan budaya, namun tidak lepas dari tantangan koordinasi, alokasi sumber daya, dan pelibatan masyarakat dalam menjaga kekayaan budaya yang menjadi identitas bangsa.

Mengapa Pemisahan Kementerian Kebudayaan Diperlukan?

Salah satu alasan utamanya adalah agar kebudayaan mendapatkan perhatian yang lebih spesifik tanpa harus berbagi sumber daya dan perhatian dengan dunia pendidikan yang memiliki prioritas yang berbeda.

Berikut adalah alasan yang kini terbukti relevan:

1. Fokus yang Lebih Jelas pada Kebudayaan

Dengan berdirinya Kementerian Kebudayaan secara terpisah, pemerintah dapat memusatkan perhatian penuh pada pelestarian warisan budaya, pengembangan seni, dan promosi keberagaman budaya Indonesia.

Hal ini penting mengingat kebudayaan merupakan identitas nasional yang tidak hanya perlu dilestarikan tetapi juga diberdayakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun