Mohon tunggu...
Tobari
Tobari Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB/ PPs Universitas Muhammadiyah Palembang

Berharap diri ini dapat bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Rindu Menulis: Panggilan Jiwa yang Perlu Dipenuhi

30 Mei 2024   06:32 Diperbarui: 30 Mei 2024   06:35 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar : https://www.pexels.com/photo/person-writing-on-a-notebook-beside-macbook-1766604/

Bagi sebagian orang, menulis bukan sekadar aktivitas harian atau pekerjaan semata. Menulis adalah sebuah perjalanan jiwa, proses penemuan diri, dan ekspresi perasaan yang mendalam.

Bagi mereka yang telah terbiasa menulis, perasaan rindu untuk kembali ke aktivitas ini kerap kali muncul ketika harus terpisah dari kebiasaan tersebut.

Rindu ini bisa diibaratkan sebagai sebuah benih yang tertanam di dalam hati, menunggu untuk tumbuh dan mekar kembali di atas kertas atau layar komputer.

Menulis adalah sebuah seni yang membutuhkan kepekaan, kesabaran, dan ketekunan.

Ketika seseorang telah terbiasa menulis, ada semacam kedekatan emosional yang terbentuk antara penulis dan aktivitas menulis itu sendiri.

Setiap kata yang tertuang di atas kertas bukan sekadar huruf dan kalimat, melainkan perpanjangan dari pikiran dan perasaan penulis. Inilah yang membuat rindu untuk menulis menjadi begitu kuat dan mendalam.

Rindu untuk menulis sering kali muncul dari dorongan batin untuk mengekspresikan diri.

Pikiran-pikiran yang menumpuk, ide-ide yang terus bermunculan, dan perasaan yang menggelora di dalam hati semuanya membutuhkan media untuk disalurkan.

Menulis menjadi saluran yang efektif dan memuaskan bagi kebutuhan untuk menyalurkan inspirasi.

Ketika seseorang tidak dapat menulis untuk sementara waktu, perasaan rindu ini kian menguat, seperti air yang tertahan di bendungan, menunggu waktu yang tepat untuk mengalir deras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun