Kita sebagai pendidik dan Aparatur Sipil Negara (ASN) harus menjaga netralitas dan harus punya etika, dan harus dapat  memberikan teladan  kepada peserta didik kita, semaksimal mungkin untuk tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
Mari kita sama-sama menjaga dan menularkan bagaimana etika kita dalam berselancar di dunia maya.
Ketika kita menulis ide-ide kita di dunia maya atau media sosial, meskipun media itu punya kita, tapi kalau sudah diunggah maka itu  sudah menjadi konsumsi publik.
4. Keberagaman Budaya.
Kita dibesarkan dalam lingkungan yang beragam dari berbagai suku, namun kita tetap menjadi bagian dari keberagaman itu yang hidup berdampingan dengan penuh kedamaian.
Kita harus mempunyai persepsi yang sama, mari kita menjaga keberagaman tersebut dengan menjaga netralitas kita dalam pemilu.
Silahkan tunaikan hak pilih kita secara bebas tetapi tidak usah diekspos/diunggah di media sosial karena itu bukan ranah kita sebagai tenaga pendidik.
5. Diadakannya pertemuan ini dalam rangka mempererat tali silaturahim dan Implementasi Keputusan Bersama Menteri Pendayaaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri, Kepala Badan Kepegawaian Negara, Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara dan Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Netralitas Pegawai Aparatur Sipil Negara dalam Penyelenggaraan PEMILU dan Pemilihan.
Lima point inilah yang perlu kami sampaikan pada kesempatan pertemuan silaturrahim ini, dan  mohon bantuan kita semua agar kita menjadi teladan dan sekaligus mentransfer pengetahuan kepada peserta didik kita untuk menjaga suasana yang nyaman dan tentram dalam pengabdian kita kepada bangsa dan negara yang kita cintai ini, pungkas  Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M.Sc. sebagai Kepala LLDikti Wilayah II.
Semoga dengan silaturrahim ini akan membawa keberkahan bagi kita semua, selalu sehat walafiat dan dimudahkan Allah Subhanahu wa ta'ala dalam semua urusan dunia dan akhirat kita. Aamiin ya aminu mukmin ya sohirun ya aminullah aamiin. (Tobari)