Stella Zehandellar, sahabatku
Stella Zehandellar Sahabatku,
Heningmu membara saat kali pertama,
Kita saling bertatap,
Merangkai cahaya senja menjadikannya atap,
Di pelukmu,
Kau genggam kiasan kehidupan,
Yang dahulu pernah kau ceritakan,
Silam,
Stella Zehandellar Sahabatku,
Tanyamu lirih saat kali pertama,
Cairkan gumpalan beribu-ribu makna,
Seberkas jingga keemasan,
Di tanganmu,
Kau tawarkan sepotong mimpi kegelisahan,
Yang tak mungkin saya wujudkan,
Silam,
Stella Zehandellar Sahabatku,
Penamu selalu mengalir,
Membuka pintu hati yang lama terukir,
Namun sayang,
Saya tidak bisa,
Memesan takdir.
Toat Kurniawan
Jepara, April 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H