Mohon tunggu...
Toat Kurniawan
Toat Kurniawan Mohon Tunggu... -

Menulis bukan sekadar pekerjaan menyusun kata, melainkan pengabadian dalam setiap proses perjalanan (kehidupan).\r\nkartinisologalery.blogdetik.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Belakang Jenazah

26 Februari 2015   21:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:27 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di belakang jenazah,

Engkau,

Berlari kecil menatap duka berkepanjangan,

Rindunya terlempar abadi,

Di sepanjang jalan menuju pemakanan,

Kawan.

Dibelakang jenazah,

Engkau,

Menahan riak manis dari sebuah keadaan,

Mengantongi takdir yang sudah diumumkan,

Saku robek bukan jadi alasan,

Kawan.

Di belakang jenazah,

Kami,

Menenangkan rindu abadi,

Bukan hanya saat ini, lusa, atau pun nanti,

Tanyamu kenapa,

Rindumu abadi.

-Surakarta, Toat Kurniawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun