Korupsi!!!! Kata yang sudah tidak asing bagi kita dan bahkan sudah bosen, karena tiap saat selalu mondar-mandir di telinga. Tetapi belum pernah ada yang berhasil mengusir. Entah dari mana kegiatan merugikan ini berasal. Para pejabat berlomba-lomba mengumpulkan uang yang berlimpah, bukan dari cara yang halal melainkan dengan cara mengambil uang rakyat yang bukan hak mereka . Bahkan tidak hanya di kalangan pejabat, kini di kalangan masyarakat biasa korupsi sudah menjamur dan tidak hanya uang yang menjadi sasarannya.
Kebanyakan dari mereka hanya memikirkan kepuasan pribadi daripada kesejahteraan masyarakat dan mencampuradukkan keduanya, padahal korban dari kejahatan ini adalah khalayak ramai. Banyak dari mereka yang menderita karena kerakusan para wakil rakyat yang tidak bertanggung jawab ini. Namun jika dilihat dari hukuman yang diterima oleh para tikus berdasi ini tidak sesuai dengan apa yang telah dilakukannya. Oleh karena itu masyarakat semakin kecewa dan tidak percaya terhadap pemimpin negara. Kerugian yang diakibatkan pun tidak sedikit. Korupsi sedikit demi sedikit akan menguras kekayaan negara dan membuat banyak rakyat semakin miskin. Sehingga negara terpaksa berhutang kepada negara lain.
Korupsi sudah menjadi menu pasti dalam pemberitaan negara ini. Tetapi berita tinggal berita, korupsi semakin mendaging di tubuh republik ini. Hukuman yang setengah-setengah tidak membuat jera bagi para pelaku korupsi, karena hukuman yang mereka rasakan tidak sebanding dengan apa yang mereka nikmati sebelumnya. Maka perlu penanganan yang serius dalam hal ini untuk menanggulangi krisis kejujuran yang semakin mengakar. Pemberantasan korupsi tidak hanya KPK yang menangani. Pembinaan dalam keluarga sejak dini tentang kejujuran, keperdulian sosial, kesederhanaan, dan tanggungjawab sangat berperan penting dalam menumbuhkan generasi emas anti korupsi. Pembinaan ini harus diterapkan pada semua kalangan masyarakat tak terkecuali, baik yang di atas maupun yang di bawah karena bimbingan emosional dan spirituallah yang akan meningkatkan moral bangsa yang hilang selama ini.
By: Hanifah Nida'uljannah
Eksmud Kemenlu BEM FSSR UNS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H