Sabang merupakan sebuah Kotamadya yang terdiri dari beberapa pulau dengan objek wisata yang masih sangat terjaga kealamiannya, mulai dari gunung, danau, pantai, laut, terumbu karang, serta hutannya masih terkesan sangat natural. Kesan alami itu memang sengaja dijaga sebagai objak yang berharga bagi daerah tersebut. Sabang memiliki luas 156,3 km² dengan puncak tertinggi 617 m di atas permukaan air laut. Sabang merupakan sebuah daerah yang sangat unik bagi Indonesia, selain merupakan daratan paling barat Indonesia yaitu di Tugu Nol Kilometer, Sabang juga merupakan titik daratan paling utara Indonesia, tepatnya di Pulau Rondo yaitu di koordinat 6° 4′ 30″ LU, 95° 6′ 45″ BT. Sabang merupakan kota kecil yang indah dengan struktur tanah berbukit-bukit sehingga warga setempat menyebut Kota Sabang dengan dua nama, yaitu kota bawah dan kota atas. Kota Sabang sebelum perang dunia II adalah kota pelabuhan terpenting dibandingkan Tamasek (sekarang Singapura). Namun setelah status Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas dicabut pada tahun 1985, tempat ini menjadi sepi oleh kapal-kapal dan pengunjung. Bahkan setelah dicanangkan kembali Sabang sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas pada tahun 2000, tetap saja tidak dapat mengembalikan citranya yang dulu dikarenakan Singapura saingan terdekatnya kini sudah sangat maju dalam hal fasilitas. Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas ditutup kembali pada tahun 2004 dikarenakan pada saat itu Aceh ditetapkan sebagai Daerah Darurat Militer. Namun bukan berarti Sabang telah mati, kini sabang telah bangkit dengan wajah baru, sebagai wilayah wisata bahari yang patut diperhitungkan di Asia Tenggara, bahkan didunia. Sebuah wilayah tempat bertemunya Samudera Hindia dan Selat Malaka, sebuah wilayah dengan ratusan spesies ikan, sebuah wilayah dengan lautan yang kaya terumbu karang alami (bukan ditanam/budidaya), dan sebuah wilayah yang bangga dengan kesan hijaunya. Terdapat banyak tempat yang dapat diikunjungi di Sabang, diantaranya: 1. Pantai Iboh
Akomodasi berupa makanan dan penginapan tersedia di desa Iboih. Iboih adalah desa kecil dimana kondisi dan layanan penduduk sangat menunjang kenyamanan dalam menikmati atraksi alam sekitar.
Hutan Wisata Iboih terletak bersebelahan dengan Taman Laut Rubiah, dengan luas sekitar 1300 hektar dan juga merupakan daerah terlindung. Hutan ini merupakan hutan hujan tropis yang masih tinggi kerapatannya tetapi selalu mengundang pengunjung untuk menikmati keindahan keasliannya. Hutan ini tempat bagi beragam binatang, banyak terdapat monyet, reptil kecil dan besar, dan burung beraneka warna termasuk burung dara Nicobar yang tidak terdapat di bagian lain Indonesia.
2. Taman Laut Pulau Rubiah
3. Gua Pantai
Terdapat beberapa gua alami di pantai barat Pulau Weh yang terletak berseberangan dengan Hutan Wisata Iboih. Gua-gua ini menghadap ke samudra dan dihuni bermacam burung, kelelawar, dan ular. Menjelajahi tempat ini dengan menggunakan perahu harus didampingi oleh penduduk lokal karena lokasi yang cukup sulit dijangkau, dan berbahaya, terutama antara bulan Mei dan September saat musim angin Barat. Kondisi ini sangat menantang bagi pencinta gua.
4. Danau aneuk Laot
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H