[caption caption="Setiap tahun ribuan pamong praja lahir dari lembah manglayang IPDN"][/caption]
Â
Pilu hati rakyat melihat pemberitaan media massa maupun elektronik yang tiap hari menyajikan berita pejabat yang terjerat Korupsi, lebih miris lagi oknum tersebut adalah dari mereka yang berpendidikan tinggi yang di percayakan untuk menyandang suatu amanah.
Menyadari fenomena tersebut Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) sebagai sekolah kedinasan pencetak kader Aparatur Pemerintahan dalam negeri (birokrat) dibawah Kementerian Dalam Negeri (KEMDAGRI) mencoba melakukan inovasi-inovasi untuk menghasilkan kader yang tidak hanya memiliki kemampuan akademis yang mumpuni tetapi juga memiliki karakter dan kepribadian yang benar, salah satu caranya ialah dengan menerapkan metode pengasuhan dengan pendekatan religius.
beberapa inovasi yang berbasis religius yang tengah diterapkan diantaranya :
1.SOWALIWA (Sholat Wajib Lima Waktu)
Yaitu suatu pola pengasuhan yang mewajibkan praja muslim untuk sholat lima waktu secara berjamaah di masjid IPDN Kampus Sumatera Barat, kenijakan ini sudah diterapkan sejak akhir tahun 2015 silam dan mendapat respon yang positif dari praja yang bersangkutan.
2.Alqur’an Everyday
Setiap praja (sebutan untuk peserta didik IPDN) diwajibkan untuk melakukan tilawah qur’an minimal 2 halaman dalam 1 hari, kegiatan ini dilakukan setelah pelaksanaan sholat isya berjamaah
3.JUMLING (Jumat Keliling)
Sesuai dengan namanya, kegiatan ini memberikan kesempatan bagi praja untuk berintegrasi ditengah-tengah masyarakat dalam pelaksanaan sholat jumat bagi praja muslim laki-laki, praja juga diberikan amanah untuk menjadi petugas sholat jumat.