Mohon tunggu...
TAMARA ---
TAMARA --- Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

http://tmrkawaii.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seruan Hati Untuk Ibu

4 Januari 2012   12:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:20 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku memanggilnya dgn sebutan 'mama', mungkin ini juga kata pertama yang keluar dari bibirku. 9 bulan ia mengandungku, membawa beban berat di perutnya, sakit mungkin sudah biasa baginya, sulit bergerak mungkin akan membuatnya terbiasa. 9 bln sudah dilalui dan tibalah saat yang paling meneganggkan, mama rela memperatruhkan nyawanya, menahan sakit yang begitu hebatnya agar aku dapat terlahir di dunia ini. Perjuangannya tidak sampai di situ saja, setiap malam aku menangis dan ia rela bangun di tengah malam untuk melihat keadaanku. Ia mengajariku cara berjalan, ia yang menopangku saat aku terjatuh. Ia yang selalu menyuapiku walaupun harus menunggu begitu lamanya aku mengunyah. Dia yang tanpa bosan menunggu aku saat aku baru masuk sekolah. Aku pun beranjak dewasa, mungkin aku mulai membangkang. Marah, itu mungkin sudah biasa bagiku. Pertama aku kesal dengan ia yang selalu marah, melarang aku melakukan ini itu, yang tak pernah segan untuk menghukumku. Tapi, semakin aku dewasa aku sadar, marah itu adalah luapan kasih sayangnya yang khawatir aku akan jatuh di kesalahan yang sama, larangan itu adalah cara untuk memberitahuku mana yang baik dan mana yang buruk, dan hukuman itu adalah cara mendidik aku agar menjadi kuat dan mengerti apa arti tanggung jawab. Aku salah menilaimu, engkau adalah orang yang selalu siap mendengarkan keluh kesahku, engkau yang mengajarkan aku apa arti perjuangan, engkau yang mengajarkan aku bagaimana cara menjadi wanita yang sesungguhnya. Aku tidak akan pernah bisa membalas perjuangan dan pengorbananmu, ma. Aku hanya bisa berterima kasih lewat tulisan ini. Maafkan aku kadang aku membuatmu marah dan kecewa. Aku bangga memilikimu, aku bangga bisa memiliki sosok wanita seperti dirimu. you aren't PERFECT but you are the BEST.. love u mom.. -tamz-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun