(2) Peristiwa penangkapan tersebut dapat memunculkan persepsi lain. Persepsi yang dimungkinkan hadir dari serangkaian proses penangkapan itu yakni hal tersebut hanya sebatas upaya politis KPK untuk mempertahankan citra positif KPK.Â
(3) Peristiwa tersebut dapat pula menjadi bumerang dikarenakan KPK telah mempertontonkan kegagalannya dalam mencegah tindak pidana korupsi. Khususnya di Medan yang notabene walikotanya Hattrick terlibat dalam kasus korupsi. Tentu sebagian masyarakat mempertanyakan peran pencegahan korupsi KPK.
Harapan itu Masih Ada
Tentu tidak ada satupun dari kita yang mendukung tindak pidana korupsi. Kita tentu menginginkan negara yang bebas korupsi dan meresap hingga ke tingkat bawah, termasuk kita semua.Â
Untuk mencapai hal tersebut tentu kita harus mampu terbuka dan kritis melihat berbagai peristiwa penegakan pemberantasan korupsi. Jangan sampai KPK sekedar menjadi Komisi Pemberantasan Koruptor.
Harapan itu masih ada, akan tetapi pemberantasan korupsi tidak hanya bisa dilimpahkan kepada KPK semata. Harapan ada di tangan civil society untuk melakukan pengawasan pada berbagai upaya tindak pidana korupsi serta mengawal tindak tanduk lembaga anti rasuah agar tidak offside.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H