Mohon tunggu...
Taufik Ramadhan
Taufik Ramadhan Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

seorang penulis biasa yang ingin membuka mata pada dunia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Curhat

14 Agustus 2019   20:40 Diperbarui: 14 Agustus 2019   21:01 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hai sohibku!
Kemari dan datangi aku
Ada sesuatu yang mengganjal dalam dada ini
Diriku ingin memulai curahan hati

Maka duduk dan dengarkanlah uneg-uneg ku ini
Hariku sedang memasuki musim semi
Berbunga-bunga dalam hati
Panah cinta tepat menusuk dalam dada

Membuatku jatuh hati pada puteri sahaya
Dia hanya orang biasa
Bukan konglomerat apalagi anak penguasa
Khimarnya saja tidak sama dengan kepunyaan puteri raja

Wahai sohibku!
Kalau aku boleh mengibaratkan
Dirinya laksana mawar biru
Di tengah badai salju

Sangat menawan namun penuh tantangan
Wajahnya merah seperti Humairah
Namun dia bukanlah Sayyidah Aisyah
Senyum di wajahnya selalu menyejukkan kalbuku

Hai sohibku!
Kau pasti tahu kan?
Bahwasanya tiada kompetisi yang tidak bisa aku kuasai
Baik itu antar kelurahan ataupun antar perhimpunan

Namun kali ini gelisah berbisik dalam dada
Memperingatkan kalau aku tidak mampu berkompetisi disini
Setiap aku di dekatnya

Aku menjadi orang dungu
Tidak berani menantang
Tidak berani pula untuk hengkang

Sohibku!
Kuberitahu rahasiaku
Setiap dua pertiga malam
Aku bangun untuk menghadap Tuhan semesta alam

Mulut ini ratib mensyahdukan asma-Nya
Merayu Sang Pencipta
"Berikan dia yang terbaik, Wahai Tuhanku!" Isi doaku
"Wahai Tuhanku! Jadikan diriku hamba terbaik di sisi-Mu" Rayu atmaku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun