Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Wanita Ini Memadamkan Api Neraka Dengan Air Matanya

8 April 2015   21:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:21 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1428502802549886748



Wanita Ini Memadamkan Api Neraka Dengan Air Matanya

Tiga hari yang lalu, saya menerima sebuah pesan email dari sahabat lama ,yang tinggal di kota Yogya. Sebuah email yang cukup panjang. Isinya saya kutip disini:

AssalamualaikumPak Effendi,

Lama sekali saya tidak berkirim kabar ya.

Alhamdulilah ,hari ini saya datang kehadapan pak Effendi, tidak seperti biasanya membawa berbagai keluhan dan curhat curhat,tetapi mengabarkan,bahwa atas ijin Allah S.W.T.putra kamiArsyad (bukan nama sebenarnya) .sejak tiga hari lalu sudah kembali kerumah.

Pulang dengan tangan kosong, semua harta yang dibawa sudah habis dan tubuhnya kurus ,serta wajahnya pucat.Tapi saya tidak peduli untuk semua harta yang hilang,karenasosok yang paling berharga dalam hidup ,yakni putra tunggal kami, sudah pulang. Tak sia sia selama tiga tahun saya menangis dalam setiap sholat tahajud . Alhamdulilah ,atas ijin Allah ,doa dan air mata saya selama 3 tahun, sudah memadamkan api neraka,khususnya bagi putra tericinta kami Arsyad.

Pak Effendi yang saya kagumi dan bu Lina yang saya rindukan,

Pada saat email ini saya tulis, Arsyad lagi melakukan Sholat dengankhusyuk. Kami tidak menyuruh nyuruh,namun semuanya dilakukan atas kesadaran sendiri. Hal yang selama bertahun  tahun,tak pernah lagi ia lakukan.

Terima kasih tak terhingga, untuk semangat persahabatan yang tak kunjung padam dari Pak Effendi dan bu Lina. Yang senantiasa menyemangati saya ,untuk jangan pernah berputus asa. Bagi saya dan suami.Pak Effendi dan bu Lina, bukan hanya sahabat baik,tapi sudah menjadi bagian dari keluarga kami.

Kapan ke Yogya lagi? Sudah sangat rindu ,kita bisa makan ikan bakar lagi di Kaliurang. Nah,kalau dulu pak Effendi yang mentraktir kami. Untuk kunjungan pak Effendi dan ibu ,kedepan,ijinkanlah saya yang menjamuyaa.

Sekali lagi ,thanks for everything pak Effendi.. see you again soon in Yogyakarta.

Yogyakarta, 3 April, 2015

Wassalam,

Setyowati.

Catatana:Kami sudah menjalin persahabatan dengan bu Setyowti dan keluarganya sejak tahun 1998. Belakangan putra tunggal mereka lari dari rumah dengan membawa seluruh barang perhiasan keluarga.Sejak itu bu Setyowati mengalami berbagai gangguan kesehatan, karena setiap hari menangis dan kurang tidur. Akhirnya mengalami semacam depresi ,sehingga dipensiun dinikan sebagai pengajar di salah satu universitas.

Kendati kami sudah pindah ke Australia,namun tetap berhubungan lewat email dan sms..Namun makin lama frekuensinya makin jarang dan kemudian sempat terhenti beberapa bulan.Mungkin karena kondisinya semakin menurun.

Kembalinya  si anak hilang ini,telah memulihkan lagi semangat hidup bu Setyowati.Bahkan meminta kepada saya untuk mempublikasikan kisah hidupnya,agar kaum wanita yang mengalami hal yang sama,jangan pernah putus asa,

Dan karena sudah mendapatkan ijin untuk mempublishkan isi email tersebut, maka jadilah artikel ini. Sesungguhnya apa yang saya tulis disini,adalah sebuah kejadian yang sesungguhnya terjadi . Namun karena judulnya yang sangat dramatis,maka akhirnya saya switch ke kanal fiksi. Toh ,tidak menjadi masalah ,dikanal manapun.yang penting ada yang membacanya.

Isinya saya kutip dengan meniadakan hal hal yang bersifat sangat pribadi . Begitu juga nama nama yang ditulis bukanlah nama yang sebenarnya. Hal ini untuk menjaga privasi keluarga bu Setyowati, agar tidak merasa terusik,namun disisi lain,kisah ini dapat menjadi inspirati bagi orang lain,terutama kaum wanita,

Iluka, 8 April, 2015'

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun