Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wanita Indonesia Terpilih Tampil di Majalah Australia

31 Mei 2014   17:05 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:53 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_326577" align="aligncenter" width="575" caption="Irvianty di majalah Mercury Special Women"][/caption]

Wanita Indonesia Terpilih Tampil di Majalah Mercury Weekender- Women.s Edition

Irvianty , seorang wanita Indonesia, telah dipilih diantara ribuan wanita di New South Wales, untuk ditampilkan pada Majalah Mercury Weekender – special Women’s Edition, pada perayaan Mother-s Day baru baru ini. Walaupun bukan tampil sebagai Pemenang Lomba Kecantikan, tetapi setidaknya irviant telah memberikan kebangaan tersendiri, tidak hanya bagi keluarganya, tetapi jugabagi bangsa Indonesia.

Inilah hasil dari wawancara dari Reporter Mercury , yang diposting secara utuh , dalam lembaran full colour pada majalah ini.

Nama : Irvianty

[caption id="attachment_326576" align="aligncenter" width="614" caption="Irvianty Effendi- Kerisha and Allan: ft.tjiptadinata effendi"]

14015048501852487170
14015048501852487170
[/caption]

Tinggal di Mount Saint Thomas . Pekerjaan: Karyawan Post Office dan juga Tax Consultant. Dikaruniai sepasang putra dan putri : Kerisha dan Allan.

“Kebahagiaan terbesar dalam hidup ini, adalah menjadi ibu dari kedua putra putri tercintanya, yang dalam pandangan matanya sebagai seorang ibu, keduanya hampir merupakan makluk yang sempurna. Tidak ada persiapan khusus ketika mempersiapkan kehadiran kedua buah hatinya di dunia ini. Mereka hidup dalam dunia yang penuh dengan romantika dan dinamika hidup. Kegembiraan , demam, sakit kepala dan terkadang “heartache”. Dalam kata lain mereka tumbuh secara alami , tanpa dihadang dengan segala macam peraturan.

Ketika ada saatnya mereka melukai diri sendiri, saya merasa sepertinya jantung saya berhenti berdetak untuk sesaat . Dan berharap agar seluruh rasa sakit yang mereka rasakan bisa saya ambil alih. Dan ada saatnya ketika mereka menguji kesabaran saya, maka apa yang saya lakukan adalah menjambak rambut saya sendiri dan kemudian meledakkan tangis saya di bantal guling.

Akan tetapi disaat saat mereka memandang saya dengan cinta yang terbayang dalam kebeningan mata mereka, kemudian tersenyum dan memeluk erat erat dan mencium saya dengan penuh kasih sayang, pada waktu itu saya tidak meragukan bahwa mereka sungguh sungguh mencintai saya tanpa pamrih. Inilah saat saat puncak kebahagiaan dalam hidup saya.

Menjadi seorang ibu, memberikan saya kesempatan untuk belajar sabar dan berpikir dua atau tiga kali ,sebelum mengambil suatu tindakan.Walaupun secara jujur, hal ini tidak mudah bagi saya, bahkan terkadang saya merasa diri,sebagai seorang yang paranoid.

Menurut pendapat saya, ibu yang baik, adalah seorang ibu yang selaluada disamping anak anaknya dalam keadaan apapun dan mencintai mereka dengan sepenuh hati, Dan secara pribadi saya sungguh sungguh mencintai mereka keduanya, dengan segenap cinta yang ada dalam diri saya secara sesempurna mungkin. Karena itu saya berharap saya adalah seorang ibu yangbaik bagi anak anaknya.

[caption id="attachment_326578" align="aligncenter" width="461" caption="foto bersama Irvianty- suaminya David ,serta Kerisha dan allan, dikapal pesiar tahun lalu: do,cpri"]

14015054321889853061
14015054321889853061
[/caption]

Kenangan akan Masa Kecil Irvianty

Bercerita tentang ibunda tercintanya, Irvianty mengatakan bahwa ibunya sangat keras dalam mendidik anak anaknya. Termasuk kepada kedua kakak laki lakinya dan tentunya tidak terkecuali dirinya sendiri. Oleh karena itu Irvianty tidak mau menerapkan disiplin keras kepada kedua buah hatinya. Namun , yang dipraktekkannya adalah bagaimana ibunda tercintanya selalu siap ,untuk mendampingi anak anaknya , baik dalam masalah sepele, maupun dalam menyangkut hal yang penting ,Saya mencoba semaksimal mungkin untuk mempraktekkannya kepada putra dan putri saya: Kerisha dan Allan.

Secara jujur saya sampaikan, bahwa saya tidak terlalu baik ,ketika harus mendampingi anak anak dalam mengerjakan pekerjaan rumah , pada mata pelajaran bahasa Inggeris mereka. Tetapi setidaknya saya berharap tidak terlalu jelek dalam mendampingi mereka , pada masalah masalah kehidupan.

Catatan Penulis tentang Irvianty:

Irvianty adalah putri bungsu kami. Menikah dengan David Parkes, pria Australia ,yang bekerja sebagai manager di Blue Scope Steele. Sebuah perusahaan pertambangan , dibidang chemical . Mereka berdua di karunia seorang puteri yang bernama Kerisha danputranya bernama Allan.

Pagi ini ditangan saya ada sebuah majalah:” Mercury –special Women’s Edition” Sekilas saya menatap sebuah wajah yang amat saya kenal ,terpampang dalam ukuran seperempat halaman dimajalah ini. Seolah tidak percaya pandangan mata sendiri, saya perlihatkan pada Lina, istri saya. Ternyata benar. Photo full colour yang ada di majalah tersebut adalah foto putrid dan kedua cucu kami.Peristiwa, yang mungkin bagi orang lain, hanya masalah sepele, tapi bagi kami berdua, sungguh sungguh menghadirkan rasa syukur kepada Tuhan. Karena bagaimanapu . wanita yang fotonya terpampang disana adalah foto putri kami dan langsung ataupun tidak, Irvianty telah menampilkan sisi positif seorang wanita Indonesia, yang saat ini sudah menjadi ibu dari dua orang anak di Benua Australia.

Bersama merekalah saya dan istri tinggal bersama sama, di Mount Saint Thomas. Suatu rasa syukur dan kebanggaan tersendiri, bagi kami berdua, bahwa putri kami, wanita Indonesia terpilih untuk diwawancarai dan gambar ,serta sebagian biodata hidupnya di posting dilembaran ;” MUM’S THE ONE”.

Bagi orang tua, sekecil apapun peran anak anaknya dalam masyarakat, apalagi dalam masyarakat dunia, sudah pasti menghadirkan suatu keharuan, bahwa setidaknya, Irvianty sudah mewakili Indonesia. Tampil sebagai sosok seorang ibu, yangpola pikir dan cara hidup dan mendidik kedua belahan hatinya, dijadikan inspirasi bagi ribuan wanita di Australia.

Mount Saint Thomas,31 Mei.2014

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun