Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Tetap Menulis di Masa Transformasi

12 Juni 2015   19:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:05 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

 

Tetap Menulis di Masa Transformasi Kompasiana

Seorang penulis, butuh pembaca. Kalau ada yang mengatakan, yang penting saya menulis,dibaca atau tidak bagi saya tidak masalah,maka orang ini perlu dipertanyakan kesehatannya. Karena setiap orang yang waras,setiap kali mempublish tulisannya, pasti senang kalau ada yang membacanya. Apalagi bila di komtari orang banyak.

Beberapa hari yang lalu, selama dua hari dua malam, Kompasiana sama sekali tidak bisa diakes, apalagi mau posting tulisan. Maka tekad saya untuk one day one article saya alihkan ke facebook. Hanya sebuah artikel kecil yang intinya adalah bersifat motivasi.

Ternyata dalam waktu singkat sudah begitu banyak yang membaca dan memberikan klik :” like”,bahkan memberikan beragam komentar. Tadi siang saya tengok,tercatat ada lebih dari 170 pembaca yang klik :”suka” dan puluhan yang memberikan komentarnya. Bagaimana perasan saya? Jujur, saya senang.

Walaupun menulis bukan untuk mengejar simpati orang,namun sebagai manusia, saya setiap orang pasti senang bila tulisannya diapresiasi dalam bentuk klik suka . Apalagi bila di komentari.

Kembali Ke Lap top

Namun begitu Kompasiana dapat diakses kembali,maka secara serta merta saya mempublish tulisan saya, sesuai dengan komitmen pada diri sendiri . Kendati yang baca tetap tertera: 0, namun hal ini saya pahami,sebagai masa transisi bagi Kompasiana yang sedang melakukan transformasi diri.

Melihat contoh kepada alam disekliling kita, kata transformasi dapat kita saksikan lewat kepompong yang mengalami metamoforsa . Atau transformasi diri ,dari kepompong menjadi seekor kupu kupu yang cantik. Namun perubahan ini tidak secara serta merta menghasilkan kupu kupu yang bisa terbang dalam jarak jauh. Karena baru melakukan transformasi diri ,maka kepompong yang sudah menjadi seekor kupu kupu cantik ini butuh waktu untuk bisa mengangkasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun