[caption id="attachment_368254" align="aligncenter" width="480" caption="pantai Tenggarong/tjiptadinata effendi"][/caption]
Tenggarong, Mutiara Yang Tercecer
Kami tiba di Samarinda dan menginap di Hotel Radja. Karena hari itu , tidak ada jadwal khusus, maka ketika Pak Benny King mengajak untuk berkunjung ke Tenggarong, maka tentu saja dengan senang hati tawaran tersebut kami terima. Apalagi memang kami belum sekali juga menapakkan kaki ke sana.
Disamping saya dan istri ,masih ada seorang teman lagi dari Padang, yakni Pak Akaf Dharman. Maka dengan di sopiri oleh Pak Benny, Avanza yang masih muluspun meluncur ,menuju ketempat tujuan kami.
Menurut Pak Benny,yang adalah penduduk asli disini, sebelumnya ada Jembatan megah yang dimanfaatkan untuk menyeberangisungai Mahakam,untuk menjangkau Tengarong,yakni Jembatan Kutai Kartanegara.Jembatan ini melintas di atas sungai Mahakam dan merupakan jembatan gantung terpanjang di Indonesia. Panjang jembatan secara keseluruhan mencapai 710 meter, yang tergantung tanpa penyangga, mencapai 270 meter.
[caption id="attachment_368255" align="aligncenter" width="480" caption="Penulis/alkaf dharman/benny king"]
Jembatan ini merupakan sarana penghubung antara kota Tenggarong dengan kecamatan Tenggarong Seberang yang menuju ke Kota Samarinda./Yang dibangun menyerupai Golden Gate di San Fransisco. Mendengar kisah ini, kami jadi ingat akan Golden Gate yang kami kunjungi pada waktu menghadiri acara wisuda putra pertama kami di Amerika Serikat.Namun sayang jembatan megah ini ,kini hanya tersisa puing puing saja.
Jembatan gantung terpanjang di Indonesia yang melintasi Sungai Mahakam di Kalimantan Timur ini runtuh pada tanggal.,, 26 November 2011, dan tinggal menyisakan dua pilar penyangganya dan membawa korban puluhan orang meninggal. KIsah lama ,yang masih menyisakan perasaan getir,bagi siapa saja yang mendengar kisah ini. Kendati kini,hanya tersisa kenangan pahit.
Namun beruntung, masih ada Ferri yang disediakan oleh pemda setempat,sehingga kami tetap dapat berkunjung ke Tenggarong.Lagi lagi kami beruntung, sesaat sebelum Ferry dilepaskantambatannya untuk melaju di sungai Mahakam, kami masih sempat naik,bersama Avanza yang dikendarai oleh Pak Benny.
[caption id="attachment_368257" align="aligncenter" width="480" caption="meriam kuno/doc.pri"]
Pemandangan Yang Memukau
Melayari sungai yang sangat lebar ini, sambil menikmati indahnya pemandangan disini, sungguh membuat kami terpana. Sayang sekali tak banyak turis yang berkunjung kesini.Mungkin karena kurangnya promosi ,sehingga Tenggarong ini,dapat dikatakan bagaikan sebuah mutiara indah yang tercecer dari kalungnya.
Cuaca yang tidak begitu mendukung, sama sekali tidak membuat kami gamang dan tak jua melunturkan kemolekan pemandangan disini. Menyaksikanlukisan alam yang teramat indah,senantiasa melambungkanrasa syukur kita kepada Sang Maha Pencipta.
Saking terpesonanya hadir ditengah keindahan ini, saya sungguh tidak tahu entah berapa lama kami menghabiskan waktu ,untuk menyeberangi Sungai Mahakam ini. Hanya saja serasa terlalu singkat. Tak lupa menjepret sana sini, kendati cuaca tidak mendukung,yang penting ada kenangan yang dapat kami abadikan selama perjalanan melintas air ini
[caption id="attachment_368259" align="aligncenter" width="384" caption="didepan museum/doc.pri"]
Berkunjung ke Museum
Begitu tiba di dermaga Tenggarong, kami menyempatkan diri untuk berkunjung ke museum Mulawarman. Jalan menuju Museum ini. berada di pinggir sungai, dimana kami lewati kantor pemda Kabupaten Kutai Kartanegara yang terlihat kokoh dan megah, Kabupaten Kutai Kartanegara adalah daerah yang kaya akan sumber daya alam, terutama minyak bumi, gas alam dan batubara.Menurut pak Benny,sebenarnya masih ada Pulau Kumala yang kami lihat sayup sayup mata memandang.Namun cuaca yang tidak mendukung ,sementara hari sudah senja,membuat kami harus cukup puas mereguk keindahan yang terhampar dihadapan kami
Kami juga menyempatkan diri berpose disamping Meriam kuno yang ada disana,sebagai bukti bahwa kami pernah hadir disini. Yang kelak dapat kami perlihatkan pada cucu cucu kami, bahwa tanah air kita sungguh amat indah. Salah satunya adalah Tenggarong, yang bagaikan mutiara yang telepas dari kalungnya.
Sesungguhnya Indonesia itu sangat indah.,bahkan dipelosok sudut pulau Kalimantan ini ,masih menghadirkan pesona alam yang menghipnotis.
Ditulis di Tenggarong,dipostingkan di Kediri,09 Pebruari,2015
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H