Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Teman Saya Orang Australia, Kagum dengan Orang Indonesia

6 Maret 2017   07:09 Diperbarui: 6 Maret 2017   08:05 3132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
berbeda bangsa dan budaya,bukan halaagan untuk bersahabat ,foto lagi makan bersma James/tjiptadinata effendi

Teman saya James, baru kembali dari Jakarta. Diundang oleh salah satu perusahaan sebagai konsultant tehnik dibidang bangunan. Sebelum memutuskan untuk menerima tawaran banyak bertanya pada saya tentang aman nggak ya kalau dalam situasi ribut-ribut massalah gubernur ini, ia ke Jakarta? Saya katakan "No, problem at all James" Selama anda tetap di jalur pekerjaan tidak ada masalah.

Kemarin,hari Minggu kami ketemu  dan pertama yang disampaikan James,setelah kami salam salaman adalah kekagumannya terhadap orang Indonesia. "Great,wonderful and amazing!" Luar biasa,mengaggumkan dan menakjubkan.

Sebagai orang Indonesia,tentu senang dong, negeri kita dipuji dan dipuja orang. Karena saya tidak akan berteman dengan orang asing,yang memandang rendah bangsa dan negeri kita,sungguh . Seingat saya,selama lebih dari sepuluh tahun tinggal di Australia dan bergaul dengan orang orang disini,hanya dua kali saya dengarkan cerita negatif tentang orang Indonesia.Pada awalnya saya marah,tapi tidak sampai saya memutuskan hubungan diplomatik dengan teman saya,setelah mendengarkan sebab musababnya. Ternyata pengalaman Paul selama seminggu di jakarta, 3 kali kecopetan. Dan Traver, yang mengigatkan kepada supir taksi untuk berhenti,ketika ada orang yang lagi menyeberang di zebra cross,dibilang :" Bule gila ". Dan ketika ia tanya tentang apa artinya "bule gila" dan hal ini yang membuat ia mengomel :"Saya ingatkan agar mematuhi peraturan lalu lintas,malah saya dibilang grazy "

Kembali ke Topik

Ternyata kekaguman James terhadap orang Indonesia adalah lantaran mengetahui ,bahwa office boy di tempatnya bekerja,hanya digaji 10 dolar atau 100.000 rupiah perhari,ternyata bisa membiayai anak dan istrinya  James sungguh tidak dapat membayangkan,karena  gaji 10 dolar untuk di negerinya,hanya satu jam gaji anaknya yang masih di sma.

Kekagumannya bertambah lagi,ketika diajak berkunjung kerumah teman sekerjanya. "Wow.temanya punya supir pribadi ,Ada pembantu dua orang ,malahan ada babby sitter dan tukang kebun lagi, wonderful. amazing " Karena gaji teman sekerjanya ,menurut James" cuma" 4000 dolar perbulan!"

Dan hal ini diucapkan dengan jujur ,bukan dengan maksud melecehkan ataupun menyindir nyindir.Karena setahu saya,orang Australia,kalau tidak senang akan bicara terus terang, Mereka sangat bodoh dalam hal sindir menyindir. Perlu belajar banyak dalam hal ini kepada kita.(kebanggaansemu.com.id)

Dirinya sendiri, dinegerinya dapat salary 7000 dolar perbulan,boro boro mau gaji supir pribadi,apalagi mau gaji pembantu. Paling bisa panggil cleaning service untuk ngepel lantai dan bersihkan toilet ,sebulan dua kali ,yang dibayar setiap kali datang 60 dolar.Cerita James.

Ada Hal Yang Menyedihkan

Tapi disamping hal hal yang membuatkan takjub dan terheran heran ,james juga menceritakan tentang rasa simpati dan sedih,ketika bertanya pada tukang las ,yang bekerja di perusahaan tempat ia kontrak kerja,ternyata gajinya cuma 500 dolar atau 5 juta sebulan!

"Effendi" kata James kepada saya(,karena disini dalam 100 orang,mungkin cuma 1 atau 2 orang yang dapat mengucapkan nama :"tjiptadinata" ,bagi mereka terlalu sulit mengejanya.) anda tahu,disini tukang las gajinya perbulan 4 ribu dolar (40 juta rupiah).sungguh .I'm seriously ,"tutur James dengan wajah serius.Karena hal ini ,menyangkut keselamatan diri pekerja"Kalau di Australia kerja sebagai tukang las ini  termasuk dalam daftar SOL "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun