Tantangan dan Hambatan Untuk Menulis Secara Konsisten
Menulis dengan santai, tentu saja enak. Tanpa ada “tekanan“ maka menulis bisa jadi hiburan tersendiri. Namun akibatnya adalah orang hanya menulis pada waktu waktu lagi in the mood saja. Bisa dalam seminggu dua tiga tulisan, tapi bisa juga dalam sebulan hanya sekali menulis. Karena tidak adanya tantangan untuk menulis. Tantangan sekaligus merupakan motivasi diri. Dan motivasi adalah roh untuk dapat menulis secara konsisten.
Apa saja yang dapat dijadikan motivasi diri dalam menulis konsisten?
Ada banyak cara dan hal yang dapat dijadikan sarana motivasi agar dapat menulis secara konsisten.Misalnya :
- Ikuti kompetisi menulis
- Ada begitu banyak kompetisi menulis yang ditawarkan
- Tinggal memilih mana yang sesuai selera hati
- Target untuk mencetak hasil karya sendiri menjadi buku
- Menciptakan sendiri motivasi diri,misalnya :”one day one article”
- Atau mentargetkan diri mencapai jumlah tulisan dalam kurun waktu tertentu
Pengalaman Pribadi
Sejak tahun lalu ,saya sudah menargetkan pada ultah ke 73, tulisan saya sudah harus berjumlah 2000 artikel. Minimal one day one article harus terpenuhi.
Tapi ternyata pada hari ulang tahun saya ,pada tanggal 21 Mei kemarin, target
- One day one article tercapai
- Target artikel berjumlah 2000 tulisan gagal
Masih kurang 49 artikel lagi karena pencapaian hanya 1951
Kecewa?
Kalau saya jawab tidak berarti saya berbohong. Jelas saya kecewa pada diri saya sendiri.
Untuk “menghukum “ diri, maka sejak hari ini hingga Kompasianival Oktober mendatang, saya targetkan one day two articles.