[caption id="attachment_319834" align="aligncenter" width="300" caption="Selfi bukan hanya untuk muda mudi,tapi Opa juga sesekali boleh selfi kan./foto pribadi"][/caption]
Tanggal 18 April ,2014 Kompasianersdiundang untuk MIKOBAR
Ternyata menghadirkan para kompasianers dalam suatu acara Kopdar,tidak mudah. Mungkin karena Kompasianers kita terdiri dari orang orang yang sangat sibuk. Hal ini saya alami ketika Kopdar di Jakarta dan di Yogya. Bayangkan dari ribuan Kompasianers, ternyata yang hadir hanya belasan saja.Di Bali ketemu dengan Mas Agung Sony dan di Pekanbaru kopdar dengan Pak Boyke . Tapi seorang kompasianer tidak boleh cepat cepat putus asa. Keep going and keep moving to share and connecting to the peoples.Beberapa hari lalu saya postingkan undangan Kopdar untuk di Sumatera Barat, ternyata yang konfirmasi untuk datang sangat minim. Kendati Pak Sutomo Paguci sudah bersusah payah inbox sana sini. Hmmm
Saya tidak buru buru negative thinking, tapi saya jadikan refleksi diri. Why ? Mengapa? Dimana letak kekurangannya? Nah,mungkin karena lem perekat pertemanan yang saya jalankan kurang pekat dan kurang meerkat, hingga hanya sedikit yang nyangkut. Kapok ? Ah ,masa Cuma begitu saja sudah kapok? Ya enggaklah. Nah ini saya buktikan dengan mengundang teman teman kompasianers yang berada di wilayah Sumatera Utara – Medan dan sekitarnya untuk hadir dalam acara:
………………………………………………………………………………………………………………………..
KompasianersMIKOBAR –( Minum Kopi Bareng)
TANGGAL : 18 APRIL 2014
JAM:14.00
TEMPAT:HOTEL ANTARES/ Jl.Sisingamaraja / MEDAN –
ROOM: YUNIOR SUITE ROOM
ACARA: Sharing Tentang Menanta Hidup
………………………………………………………………………………………………………………………….
Catatan: Medan merupakan kota kelahiran saya yang kedua. Secara phisik saya terlahir di kota Padang tercinta. Tapi dari sudut pengodokan mental, saya awali di kota Medan.Seminggu setelah menikah, kami pindah ke Medan dan menumpang dirumah Tante kami ,yang berlokasi di Jl. Gandhi Simpang Jalan Asia.
Kegagalan pertama dan kedua saya alami disini. Gagal sebagai pedagang keliling ,yang menghabiskan seluruh modal dan masih menyisakan utang yang cukup banyak pada tante kami. Karena tidak ingin menjadi beban bagi Tante, saya bekerja sebagai buruh di pabrik karet yang bernama PT PIKANI ,yang berlokasi 35 km dari kota. Kami dapat pemondokan buruh, yang terdiri dari satu kamar ukuran 2 x 2 meter . Hanya itu.tidak ada perabot lainnya.Mandi di sumur umum yang letaknya 300 meter dari pemondokan. Bisa dibayangkan ,malam hari kami harus menyalakan obor ,karena pada tahun 1965,kami belummampu membel I sebuah lampu baterai.
Dua tahun jadi kuli, hidup tidak berubah, malah saya hampir mati karena malaria . Maklum lokasi pabrik karet terletak di pinggiran hutan lebat.
Selang 2 tahun, saya dipercayai untuk tugas menimbang getah yang masuk dari pedagang pengumpul. Untuk pertama kalinya dalam hidup, saya digoda dengan suapan. Untuk mengubah angka hasil timbangan dari : 2.452 kilogram menjadi 4.452 Kilogram . Ya ,hanya mengubahangka dan saya dikasih uang yang jumlahnya hampir satu tahun gaji saya. Tapi sayamenolak,karena kendati kami miskin ,bukan berarti kami tidak memiliki harga diri. Sumpah serapah dari pedagang pengumpul masih saya ingat hingga saat ini :” Belagu kau Aseng ( mereka memanggil nama saya Aseng). Jadi kuli lah kau seumur hidup. Sok alim kau ya!”
Sumpah Serapah Berubah Jadi Berkah
Tidak kuat bekerja dalam lingkungan yang penuh tekanan ,disamping kami tidak melihat setitik harapan untuk mengubah nasib,maka kami memutuskan untuk Pulkam. ………
Berkat kerja keras siang malam dan tak lupa berdoa, 7 tahun kemudian saya menjadi pengusaha dan kembalimengunjungiPabrik karet ,dimana saya pernahbekerja. Saya ucapkan terima kasih kepada para pedagang yang telah menyumpahi saya, karena ternyata sumpah serapah dan kutukan mereka ,telah berubah menjadi berkah bagi kami.
Mau dengarbagaimana prosesnya? Saya tunggu teman teman semuanya tgl. 18 April 2014 di Antares, sambil inspiring, encourage and motivation, kita MIkobar alias minum kopi bareng..
Tambahan: Terima kasih kepada Pak Gunawan,yang telah berbaik hati membantu untuk menyebar luaskan undangan ini..Sengaja saya pesan suite room. agar pertemuan rileks dan santai ..Semoga banyak yang hadir ..terima kasih. salam hangat
Jakarta, 13 Arpil ,2014
Tjiptadinata Effendi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H