Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Suami Istri, Bukanlah Partner Bisnis yang Tidur Sekasur

11 Maret 2017   21:48 Diperbarui: 11 Maret 2017   21:51 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
suami dan istri adalah satu paket,bukan Partner Bisnis Yang Tidur Sekasur/fotoilustrasi : dokumentasi pribadi

Suami dan Istri ,Bukanlah Partner Bisnis Yang Tidur Sekasur

Suami dan istri, seharusnya adalah Ibarat sekeping mata uang,yang memiliki dua belah sisi. Walaupun berbeda tampilan, tapi kedua belah sisi ,merupakan  satu kesatuan. Tidak pernah ada yang mempersoalkan ,sisi mana dari uang tersebut yang lebih tinggi nilainya dari yang lainnya.

Terdapat dua gambar  yang jelas berbeda,tapi keduanya adalah satu kesatuan ,yang memiliki satu nilai nominal. Begitu juga dalam sebuah pernikahan ,maka dua orang anak manusia yang berbeda ,dipersatukan dalam sebuah pernikahan. Seharusnya ,sejak saat itu, apa yang sebelum menikah selalu di ucapkan,yakni : "Ini uang saya, Ini milik saya, Ini hak saya, Ini wewenang saya, Saya maunya begini, Saya maunya begitu."

 Seharusnya, begitu sudah sepakat untuk membentuk sebuah rumah tangga,maka sudah harus ikhlas dan penuh kesadaran diri, menggantinya dengan kata-kata: Uang kita, milik  kita Bagaimana kalau kita beli ini Bagaimana kalau kita traveling Bagaimana kalau kita berbisnis ini Uang Saya dan Uang Kamu adalah Uang Kita Bersama

Tapi teori boleh seperti itu,namun dalam mengaplikasikannya, maka egoisme muncul dan menjadi penghalang . Menciptakan gap atau jarak antara :"harta istri dan harta suami"  ,uang saya dan uang kamu. Ini urusan saya,bukan urusan kamu ,dan banyak lagi "kata kata mutiara" yang menjadi lagu yang terus diputar dalam kehidupan berkeluarga.

Main Hitung Hitungan Antar Suami dan Istri

Rasa tidak percaya ,mendengarkan ,bahwa antara suami dan istri,main hitung hitungan,persis seperti orang lagi berbisnis. "Ini keuntungan buat saya dan ini keuntungan buat kamu".Rasanya gimana tuh...Atau mungkinkah lantaran saya sudah ketinggalan zaman? Memang sudah separah itukah hidup pernikahan diera  digital ini?Sungguh harus dicari jawaban yang tepat.

Bagaikan Partner Bisnis Yang Tidur Sekasur

Adalah putra teman saya sendiri.  Istri bertindak sebagai bos, suami sebagai salesman yang mengantarkan barang barang ke warung-warung. Masing-masing punya penghasilan sendiri. Istri dapat untung dari hasil penjualan dan suami dapat komisi sebagai salesman.

 Aneh memang, tapi itu tentu urusan rumah tangga orang lain. Dan kita tidak berhak untuk ikut campur. Ternyata akibat main hitung-hitungan antara suami istri, walaupun mereka tinggal serumah, bahkan tidur sekasur, tapi sesungguhnya dalam kenyataannya mereka adalah partner bisnis yang hidup bersama ,bahkan tidur sekasur.Walaupun bukan peramal,tapi sudah dapat diramalkan,pernikahan,gaya bisnis sekasur ini,tidak akan mampu bertahan lama.Belum cukup setahun,sudah bubar. Mengapa? Apalagi ,kalau bukan masalah uang.

Suami dan istri adalah Satu Paket Ibarat sekeping mata uang yang selalu memiliki dua belah sisi,maka seharusnya antara suami dan istri adalah satu paket.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun